INDOPOS.CO.ID – Para pendonor darah merupakan pahlawan kemanusiaan tanpa nama. Mereka semakin minim mendapatkan apresiasi dari waktu ke waktu.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) Edward Napitupulu dalam keterangan, Minggu (13/10/2024).
Akibat minimnya apresiasi tersebut, menurut dia, kegiatan dan manfaat dari mendonor darah kurang mendapatkan atensi dari masyarakat.
“Kondisi ini jelas memprihatinkan dan membahayakan, sebab WHO menganjurkan ketersediaan darah setiap negara minimal 2 persen dari total jumlah penduduk,” terangnya.
Sementara, lanjut dia, jumlah penduduk di Indonesia per semester 1 di 2024 menurut Ditjen Dukcapil Kemendagri berkisar 282 juta jiwa penduduk.
Itu artinya, masih ujar dia, Indonesia idealnya memiliki persediaan kantong darah sekitar 5,6 juta per tahun. Kondisi yang terjadi malah sebaliknya, Indonesia masih kekurangan kantong darah sebanyak 1,4 juta per tahun,” imbuhnya.
“Kami ingin menggalakkan dan mendorong generasi muda untuk tergerak berpartisipasi dalam kegiatan donor darah, sekaligus mengapresiasi para pendonor rutin. Baik yang sudah terdata di Palang Merah Indonesia (PMI), maupun yang belum,” ungkapnya.
Diketahui, rencananya seminar nasional KDDI akan menghadirkan Menteri Kesehatan (Menkes) pada Selasa (15/10/2024) besok. Seminar nasional akan mempertemukan para pendonor dan pakar kesehatan di bidang darah. (nas)