INDOPOS.CO.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengikuti Sidang Terbuka Promosi Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) dengan disertasi berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.
Hasil penelitian yang dilakukan Bahlil dalam studi doktoralnya menunjukkan empat masalah utama dari dampak hilirisasi yang membutuhkan penyesuaian kebijakan, yaitu ketidakadilan dana transfer daerah, keterlibatan pengusaha daerah yang minim, keterbatasan partisipasi perusahaan Indonesia dalam sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, serta belum adanya rencana diversifikasi pasca-tambang.
Dalam penelitiannya, Bahlil merekomendasikan empat kebijakan utama dalam mengantisipasi permasalahan tersebut, yaitu reformulasi alokasi dana bagi hasil terkait aktivitas hilirisasi, penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha daerah, penyediaan pendanaan jangka panjang untuk perusahaan nasional di sektor hilirisasi, dan kewajiban bagi investor untuk melakukan diversifikasi jangka panjang.
Selain itu, Bahlil juga menekankan pentingnya pembentukan Satuan Tugas yang dapat mengorkestrasikan implementasi kebijakan hilirisasi untuk menjadi lebih efektif.
Bahlil berpendapat lembaga tersebut perlu mendapat mandat dari Presiden, sehingga berwenang melakukan koordinasi dengan seluruh pihak, baik Pemerintah maupun pelaku usaha, serta mobilisasi sumber daya untuk menyukseskan hilirisasi.
Sebelum sampai pada tahap Sidang Terbuka Promosi Doktor, berdasarkan pernyataan resmi yang disampaikan oleh pihak Universitas Indonesia, Bahlil Lahadalia sebagai mahasiswa riset Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global SKSG UI telah menempuh rangkaian tahapan ujian, yaitu Seminar I yang dilakukan pada 15 Juni 2023, Seminar 2 pada 26 Oktober 2023, Seminar 3 pada 22 Desember 2023, dan Ujian Proposal Riset pada 27 Januari 2024. Selanjutnya Bahlil Lahadalia menempuh Ujian Hasil Riset pada 19 Juni 2024, Ujian Seminar Hasil Riset I pada 10 Juli 2024, dan Ujian Hasil Riset 2 pada 27 September 2024.
Setiap tahapan yang telah dilakukan oleh Bahlil Lahadalia sebagai mahasiswa riset pada program studi Doktor Kajian Stratejik dan Global SKSG UI diuji oleh dosen-dosen yang mempunyai kepakaran sesuai dengan bidang penelitiannya.
Selain itu untuk menjamin mutu dan transparansi dosen penguji tersebut tidak hanya dari internal SKSG tetapi juga lintas Fakultas di Universitas Indonesia, dan melibatkan pula penguji dari luar Universitas Indonesia.
Sidang terbuka ini dipimpin oleh Ketua Sidang Prof Dr. I Ketut Surajaya, S.S., M.A. dan dihadiri oleh Promotor Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M, serta ko-promotor Dr. Teguh Dartanto, S.E., M.E dan Athor Subroto, Ph.D. Dalam sidang terbuka promosi doktor tersebut, Bahlil diuji oleh Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si., Prof. Dr. A. Hanief Saha Ghafur, Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., dan Prof. Dr. Kosuke Mizuno. (mg69)