INDOPOS.CO.ID – Indonesia emas tidak akan terwujud bila sumber daya manusia (SDM) tidak emas.
Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor Unika Atma Jaya Prof. Yuda Turana kepada indopos.co.id di sela-sela peringatan 25 tahun wafatnya Romo YB Mangunwijaya di Jakarta, Rabu (23/10/2024)
Ia mengatakan, SDM emas bukan secara kognitif saja, tetapi juga emas dari karakternya. Pasalnya, sejumlah kasus tindak pidana korupsi dilakukan oleh SDM dengan kognitif baik dengan karakter yang buruk.
“Peristiwa pelantikan Presiden Prabowo Subianto Minggu (20/10/2024) kemarin dikaitkan dengan Indonesia Emas, dan bertepatan hari ini peringatan 25 tahun wafatnya Romo YB Mangunwijaya,” terangnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, pada peringatan 25 tahun wafatnya Romo YB Mangunwijaya, sosoknya menjadi panutan bagi generasi muda. Yakni sosok penuh kasih, unggul dan profesional.
“Secara filosofis sosok Romo YB Mangunwijaya itu budayawan yang unggul dan arsitek dengan karya besar,” katanya.
Dari sosok Romo YB Mangunwijaya, lanjut dia, generasi muda bisa belajar menjadi sosok yang kasih dan unggul. Sehingga tidak saja menjadi generasi emas secara kognitif, juga emas secara karakter.
“Ini momentum yang tepat, 20 tahun lagi generasi muda di kampus manapun akan menjadi pemimpin-pemimpin kita,” ucapnya.
“Mereka akan menjadi ujung tombak, yang kita harapkan memiliki kognitif emas dan karakter emas,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Alumni Filsafat Teologi (IKAFITE) Sanata Dharma Yogyakarta Kunarwoko mengatakan, peringatan 25 tahun wafatnya Romo YB Mangunwijaya IKAFITE menyelenggarakan sejumlah kegiatan.
“Romo Mangun salah satu alumni kami, dia pernah dididik di Yogyakarta,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, semasa hidupnya Romo Mangun sangat mencintai generasi muda. Ia sangat konsen pada pendidikan bagi generasi muda
“Romo Mangun pernah berpendapat, bumi boleh runtuh, negara boleh hancur, tapi pendidikan bagi generasi muda tidak boleh hancur. Karena generasi muda itu masa depan bangsa,” ujarnya. (nas)