INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Indonesia hendak masuk sebagai anggota negara multilateral BRICS. Untuk itu perlu memperkuat dan memperluas kerjasama strategis di bidang ekonomi dengan semua negara.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin di Jakarta, Senin (28/10/2024). Hal itu, menurutnya, untuk memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Presiden sudah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang cukup ambisius. Saya kira kita harus melakukan terobosan diplomatik yang memungkinkan capaian ekonomi nasional sesuai harapan kita”, ujarnya.
Dikatakan dia, pertumbuhan ekonomi 8 persen perlu didukung dengan memperluas pasar ekspor dan meningkatkan FDI (foreign direct investation). Tentunya dengan memperhatikan prinsip pemerataan dan keadilan ekonomi ke setiap daerah.
“Negara-negara BRICS memiliki semangat yang sama dengan Indonesia dalam melakukan proteksi dan mendorong kemandirian ekonomi. Tidak salah jika Indonesia perlu turut serta dalam group multilateral BRICS dengan status sebagai anggota,” tegasnya.
“Kita butuh suplai pupuk untuk menunjang agenda kemandirian pangan nasional dari Rusia dan China. Di saat yang sama kita mengalami kendala dalam memasarkan komoditas pertanian dan perkebunan seperti hasil pengolahan kelapa sawit di pasar Eropa” imbuhnya.
Ia mengingatkan pemerintah agar tetap memperhatikan prinsip diplomatik yang bebas aktif dan non blok. Kita harus tetap menjaga hubungan baik dengan negara anggota kerjasama ekonomi lainnya seperti OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dan anggota negara G20. (nas)