INDOPOS.CO.ID – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten, Amas Tadjuddin menegaskan Pondok Pesantren (ponpes) dan masjid bukan merupakan sarang teroris.
Hal itu merespon soal data yang diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengungkapkan ada ratusan Ponpes terafiliasi teroris.
“Pondok Pesantren bukan tempat kaderisasi dan atau tempat pelatihan terorisme,” katanya, Kamis (3/2/2022).
Namun Amas tidak menepis ada kemungkinan santri atau pengurus Ponpes yang terpapar memiliki ideologi teroris.
Sehingga perlu dilakukan cegah dini oleh semua komponen masyarakat sebagai bentuk tanggungjawab bersama dan tindak lanjut oleh aparat penegak hukum.
“Tetapi bahwa ada orang yang tinggal disitu bisa saja sebagai pimpinan, ustad/guru, santri, karyawan dan atau orang tua/wali,terpapar memiliki idiologi teroris, bersimpati, atau turut serta membantu/menerima serta mendistribusikan barang/jasa atau pemikiran berafiliasi jaringan terorisme,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut Amas, dipandang perlu dukung Polri dalam hal rencana sterilisasi ponpes dari paparan terorisme.
“Selanjutnya hal yang sama terkait Masjid adalah tempat nyaman shalat dan ibadah, mengapa Nabi Muhamad SAW pernah merobohkan Masjid bernama Masjid Dhiror, sebab didalamnya banyak pelaku teror,” jelasnya.
Pihaknya mengajak kepada masyarakat agar tidak terprovokasi, sehingga Ponpes dan masjid tidak dijadikan tempat Taqiyah (kamuflase fitnah).
“Selanjutnya kami mengajak masyarakat agar tidak terprovokasi, agar ponpes dan masjid tidak dijadikan tempat Taqiyah (kamuflase fitnah) dan menyerahkan hal teesebut sepenuhnya kepada aparat Polri,” paparnya. (son)