Pertamina Beri Kompensasi Rp6,2 Miliar bagi Warga Terdampak Tumpahan Minyak

pemkab serang

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat memberikan kompensasi dari Pertamina terhadap warga terdampak tumpahan minyak di Kecamatan Pontang. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Sebanyak 2.143 warga Kabupaten Serang diberi kompensasi oleh tim Pertamina Hulu Energi Offshore Nort West Java (PHE ONWJ). Mereka adalah yang terdampak musibah tumpahan minyak dari sumur YYA-1 Blok ONWJ pertengahan 2019 lalu.

Total kompensasi yang diberikan sekitar Rp6,2 miliar atau lebih tepatnya Rp6.207.780.673.

“Karena pandemi, kompensasi untuk warga Kabupaten Serang tertunda. Baru kali ini diberikan, insya Allah ini bermanfaat bagi masyarakat menjelang Ramadan,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai pemberian kompensasi di Kecamatan Pontang, Senin (14/3/2022).

Menurutnya, kejadian tumpahan minyak dari PHE ONWJ merupakan kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak. Namun pascamusibah terjadi, Pemkab Serang bersama Pertamina, unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membentuk tim untuk mendata warga yang terdampak.

Mereka yang terdampak merupakan kelompok nelayan, pembudidaya ikan, pembudidaya rumput laut, pembudidaya ikan keramba jaring apung, dan kelompok pemasaran hasil perikanan.

“Insya Allah, semua terdata rapi dan tidak ada yang tertinggal. Penerima sudah terdata oleh tim, tergantung berat ringan dari yang terdampak. Besaran nominalnya tidak sama,” ujarnya.

Tatu berharap, kompensasi yang diberikan bisa dimanfaatkan untuk peningkatan usaha, tidak digunakan untuk hal yang bersifat konsumtif.

“Kompensasi diberikan melalui jalur tiga bank, semua melalui rekening, tidak ada yang berkurang satu rupiah pun,” ujarnya.

Senior Manager Relations Regional Jawa Sub Holding Upstream Pertamina Agus Suprijanto menyatakan, atas dukungan Bupati Serang dan segenap jajaran, Pertamina bisa tuntas memberikan kompensasi kepada warga.

“Tentu kami sangat terbantu, dan untuk menyelesaikan prosesnya, butuh keterlibatan semua pihak,” kata Agus.

Menurutnya, pihak Pertamina cukup ketat melakukan pendataan dan verifikasi warga terdampak.

“Kami harus amanah, dan dilakukan verifikasi serta melibatkan auditor juga. Sehingga tidak ada penyimpangan. Kompensasi ini tidak cash, melalui rekening sehingga akuntabilitasnya jelas,” ujarnya.

Pertamina berkomitmen untuk terus menjaga keamanan produksi sehingga tidak terjadi kembali kejadian serupa.

“Ada hikmah, ke depan, pertamina akan terus mengutamakan keselamatan kerja, keamanan masyarakat dan lingkungan,” ujarnya. (dam)

Exit mobile version