Lapas Tangerang Bangun Blok Baru untuk Atasi Overcrowded

Pembangunan Blok Hunian Lapas

Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Banten usai peletakan batu pertama pembangunan blok baru di Lembaga Pemasyarakatan

INDOPOS.CO.ID – Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kelas I Tangerang mulai bangun blok baru hari ini, Jumat, 1 April 2022.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Banten, Tejo Harwanto, dalam acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Blok Hunian pada Lapas Kelas I Tangerang menyatakan bahwa pembangunan blok baru tersebut merupakan solusi untuk atasi overcrowded atau jumlah penghuni melebihi kapasitas yang berada di dalam Lapas/Rutan

“Pagi ini kita ulai pembangunan blok hunian di Lapas Tangerang sebagai solusi meredam gangguan keamanan dan ketertiban seperti overcrowded dan berkurangnya bangunan. Bagi pelaksana mohon diperhatikan karena blok hunian ini berbeda. Selain itu perlu kehati-hatian dari seluruh petugas serta penataan instalasi listrik harus diperhatikan,” ujar Tejo.

Ia mengungkapkan pembangunan blok hunian baru ini dirasa pas dengan histori peristiwa yang terjadi sebelumnya. Pembangunan ini juga merupakan bagian dari target 100 hari kerja pertama bagi Tejo pasca dilantik sebagai Kepala Kanwil Kemenkumham Banten.

“Kegiatan pembangunan ini menjadi target 100 hari kerja pertama saya, namun tentunya dipengaruhi berbagai kebijakan eksternal dan diperlukan proses sesuai peraturan yang ada,” tambahnya.

Tejo juga mengingatkan agar petugas Pemasyarakatan untuk menjadikan pengalaman sebagai pelajaran yang berharga, serta belajar dari berbagai kejadian yang terjadi di luar wilayah Banten. Terlebih modus pelarian Warga Binaan kini semakin beragam.

“Kita harus memiliki dua kemampuan, yaitu profesionalitas dan integritas. Profesional berarti kita harus menjalankan kinerja sesuai peraturan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Lapas Tangerang, Asep Sutandar berharap pembangunan blok hunian dapat sesuai dengan perencanaan, spesifikasi, kualitas mutu, dan jadwal. Ia juga mengamini yang dikatakan Tejo bahwa pembangunan ini sebagai pemecahan masalah overcrowded.

“Sejak beroperasi pada 1985, bangunan ini sepertinya dibuat untuk lapas minimum security. Seiring berjalannya waktu, penghuni di Lapas Tangerang bukan lagi minimum. Ada yang highrisk seperti teroris, kasus narkoba, tindak pidana korupsi, sehingga melewati batas minimum. Kami mohon dukungan berbagai pihak agar semuanya dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Banten, Masjuno, dan Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkumham Banten, Sri Yusfini Yusuf, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan wilayah Banten, berbagai stakeholder dari Kepolisian Metro Tangerang Kota, Komando Distrik Militer 0506 Tangerang, Kejaksaan Negeri Kota Tangerang, serta pelaksana dari PT Griya Cemerlang Sejahtera.(yas)

Exit mobile version