Baru Selesai Dibangun, Jembatan di Jalan Nasional Pandeglang Kembali Rusak

jembatan

Kondisi jembatan di ruas jalan Cikeusik Pandeglang kembali rusak setelah beberapa bulan selesai dibangun dengan anggaran senilai Rp 8,2 miliar. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Kualitas pembangunan jembatan yang membentang di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Pandeglang dengan Kabupaten Lebak, tepatnya di Kecamatan Cikeusik, Kabuparen Pandeglang, Provinsi Banten senilai Rp 8,2 miliar disoal.

Pasalnya, pembangunan jembatan yang dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tahun 2021 tersebut yang baru beberapa bulan selesai dibangun, namun kini kondisi jembatan sudah terlihat retak retak di beberapa titik pondasi dan sangat berbahaya jika ini dibiarkan.

Keteraangan yang dihimpun indopos, proyek jembatan nasional senilai senilai Rp 8,2 miliar tersebut berada dalam kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten DirektoratJenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proyek pembangunan jembatan nasional itu sendiri digunakan untuk membangun enam titik jembatan. Namun, dari enam titik pembangunan tersebut, terlihat empat titik bangunan dengan kondisi yang sudah retak retak. Yaitu, di Cangkore, Kalecer dan Sumurbatu.

Ahmad Saepudin, warga Kecamatan Cikeusik kepada wartawan mengaku sangat menyayangkan kondisi jembatan yang baru saja dibangun dengan anggaran senilai miliaran rupiah tersebut sudah kembali rusak.

“Jembatan ini adalah jembatan utama, maka bukan hanya kendaraan kecil saja yang melintas, namun juga truk tronton dengan kapasitas puluhan ton pun melintas di jembatan ini, sehingga sangat berbahaya jika kondisi jembatan tetap dibiarkan seepeti itu,” ujar Ahmad, Selasa (5/4/2022).

Sementara Rudin, warga Cikeusik lainnya berharap, Irjen (Inspektorat Jenderal) Kementerian PUPR agar sesekali terjun ke lapangan melihat langsung hasil pembangunan, bukan hanya selama ini mendapat laporan dari PPK dan Satker.

”Sesekali orang Irjen terjun dong ke lapangan untuk melihat hasil pembangunan dari BPJN Wilayah Banten, terutama di wilayah Selatan Kabupaten Pandeglang,” pintanya.

Ia kuatir, jika kondisi jembatan yang retak tersebut tidak segera diperbaiki, maka akan berdampak terhadap umur jembatan dan keselamatan pengendara yang melintas di jembatan tersebut.

Sementara Muji Raharjo, Kepala Proyek (Kapro) pembangunan jembatan tersebut kepada wartawan mengaku sudah mengetahui kondisi jembatan tersebut dan mengklaim jembatan tersebut masih aman untuk dilintasi.”Kerusakan itu akibat dari gempa bumi hari Jum’at (14/1/2022) lalu. Pondasi abutment, wing wall dan keatasnya aman kok,” kilah Muji melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Sementara Franco. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dalam kegiatan tersebut, ketika dikonfirmasi terkait kerusakan pondasi jembatan yang baru saja selesai dibangun dan diserahterimakan dari kontraktor kepada pihaknya selaku PPK, tidak merespon konfirmasi yang dikirimkan melaui pesan whatsapp ke telepon pribadinya, meski pesan yang dikirimkan sudah dibaca dengan dua tanda centang. (yas)

Exit mobile version