PP Urban Gunakan Semen CNOCH untuk Bangun RSUD Cilograng

Pembangunan RS

Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng, di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Foto: Yasril Chaniago/INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – PT Pembangunan Perumahan Urban (PP Urban) Kontraktor yang membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng, di Kabupaten Lebak, milik Pemerintahan Provinsi Banten menjelaskan, terkait penggunaan semen perusahaan asal China merk CNOCH.

Humas PT PP Urban Latif menjelaskan, penggunaan semen merk CNOCH untuk pembangunan gedung RSUD Cilograng tersebut tidak menyalahi aturan UU karena semen tersebut sudah Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Semen CNOCH sudah SNI, jadi kami tidak menyalahi aturan dalam menggunakan semen tersebut,” kata dia, dalam klarifikasinya, yang juga dihadiri oleh Camat Cilograng Hendi Suhendi dan narasumber INDOPOS Hasan Sadeli di kantor desa Cijengkol, Senin (21/6/2022).

PT PP Urban awalnya menduga yang memasuki areal proyek untuk mengambil gambar dan video semen CNOCH secara diam-diam ke dalam areal proyek adalah wartawan INDOPOS. Namun setelah dijelaskan dan adanya pengakuan dari narasumber bahwa dialah yang mengambil foto dan video di areal proyek. Karena ada sesuatu hal urusan pribadi dia dengan kegiatan proyek itu, maka PT PP Urban dapat memaklumi beredarnya foto dan video semen CNOCH itu ke wartawan termasuk INDOPOS.

”Kami tidak menyalahkan wartawan, namun kami sangat menyayangkan karena sebelumnya tidak diberi ruang untuk klarifikasi,” tegasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembangunan RSUD Cilograng yang terletak di Desa Cijengkol, Kecamatan Cilograng, dengan menelan anggaran sebesar Rp72 milyar lebih itu, memantik sorotan dari seorang tokoh pemuda di Kecamatan Cilograng Hasan Sadeli, terkait penggunaan semen merk CNOCH untuk tahapan pekerjaan pembangunan pondasi dan fisik bangunan.

Padahal, kata Hasan, kontraktor yang membangun RSUD Cilograng itu adalah PT Pembangunan Perumahan (PP) Urban milik BUMN, namun mereka lebih memilih produk luar negeri untuk pembangunan RSUD yang bersumber dari APBD Banten tersebut.

“Pabrik semen CNOCH asal China itu pabriknya baru dibangun di Kalimantan. Sepatutnya, perusahaan BUMN tersebut mendukung prodak dalam negeri yang jelas sudah ada produk lokal,” ungkap Hasan.

Hasan mengaku, tidak sengaja memotret semen CNOCH yang ada di areal proyek, karena niat awalnya masuk ke areal proyek adalah untuk bertemu dengan seorang sub kontraktor untuk urusan pribadi.Namun, naluri aktifis dan wartawannya muncul ketika melihat tumpukan semen merk CNOCH dalam areal proyek.

”Jadi tujuan awal saya masuk ke areal proyek itu adalah untuk bertemu dengan seorang sub kontraktor.Tetapi ketika melihat ada semen asal China, maka saya potret dan saya saat itu tidak melihat adanya tulisan larangan untuk memotret di areal proyek, karena saya anggap proyek itu tidak ada yang perlu dirahasiakan dan juga tidak membahayakan keamanan negara,” ungkapnya.(yas)

Exit mobile version