Ribuan Karyawan PT Titan Group Berharap Pemblokiran Rekening Perusahaan Tak Terjadi Lagi

PT Titan Group

Ilustrasi

INDOPOS.CO.ID – Karyawan PT Titan Infra Energy, yang bekerja di area Intermediate Stockpile batu bara di Lahat, Sumatera Selatan, mengaku senang saat rekening perusahaan yang sempat diblokir oleh bank, beberapa waktu lalu dibuka kembali.

Sebab dengan dibukanya blokir tersebut, perusahaan tentunya bisa membayar kewajibannya. Seperti gaji. Keluarga mereka pun ikut senang mendengar hal tersebut.

Namun begitu, para karyawan saat ini masih resah. Atau kaget. Adanya pemblokiran rekening perusahaan berdampak kepada psikologis karyawan.

“Mereka yang bekerja di sini kan punya keluarga. Nasib mereka bagaimana nanti. Jadi mereka resah dan khawatir,” ujar Heri Mulyana, engineer sekaligus tim operasional Titan Infra Sejahtera Group.

Lebih lanjut ia mengatakan, karyawan yang terlibat kerja di perusahaan tambang tersebut, jumlahnya sangat banyak. Mereka menjadi tulang punggung keluarganya.

“Jadi walaupun pemblokiran rekening sudah dibuka, para karyawan secara psikologis masih kaget dan resah. Kita setelah dengar ada pemblokiran, saat ini melakukan doa bersama,” jelas Heri.

Menurutnya jika tidak terjadi pembukaan atas rekening perusahaan yang dibekukan, ia khawatir terjadi chaos karena ribuan orang akan terdampak ataupun terancam kehilangan penghasilan.

“Kemarin sempat kepikiran efek dominonya kalau rekening untuk uang operasional dibekukan. Pelan-pelan pasti mati kita. Operasional terganggu, perusahaan gak bisa menghasilkan apa-apa, lalu apa yang akan diberikan ke karyawan. Yang saya sesalkan prosesnya terkesan terburu-buru. Tiba-tiba pemblokiran padahal efeknya istilahnya ini kalau negara bilang investasi dipermudah, tapi kok malah yang ini membuat suasana investasi semakin sulit. Ya untungnya manajemen terus support kita untuk jalan semaksimal mungkin operasional dan saat ini pun operasional masih tetap berjalan normal,” kata Heri.

Saat ini perusahaan menggandeng sekitar 15 vendor hauling (pengangkutan batu bara), 10 vendor alat berat excavator, beberapa vendor fuel serta dump truck.

Dengan kapasitas angkut 90.000 ton batu bara keluar masuk pelabuhan setiap harinya, ada 300 truck yang beroperasi setiap hari.

Untuk diketahui, hauling atau bisnis pengangkutan batu bara menjadi fokus utama Titan Infra Sejahtera Group. Dengan fasilitas jalan pengangkutan batu bara sepanjang 113 km yang melintasi Kabupaten Muara Enim, Lahat, Pali, perusahaan mampu mengangkut sekitar 30 juta ton batu bara setiap tahunnya.

Fasilitas jalan ini juga dilengkapi dua area intermediate stockpile seluas 100 hektare (IS 107 dan IS 36) yang mampu menghandle 1o jenis batu bara dengan kapasitas masing-masing 100.000 ton

Sementara itu, Head ofHuman Capital and General Service PT SDJ (Titan Grup), Andreas Halomoan Sitohangbmenambahkan, doa bersama sampai saat ini masih dilakukan. Para karyawan menggelar doa bersama

“Buat yang beragama non muslim, setiap Jumat kita juga mendoakan supaya permasalahan ini cepat selesai,” jelas Andreas.

Lebih lanjut Andreas mengatakan, saat ini karyawan tetap bekerja seperti biasa. Aktivitas di perusahaan tambang tersebut juga berjalan normal. “Para karyawan tetap bekerja seperti biasa,” jelasnya.

Andreas menambahkan, kabar gembira datang. Tanggal 28 Mei 2022 perusahaan mengabarkan bahwa rekening sudah tidak dibekukan lagi khusus untuk gaji dan THR saja.

Fasilitas lain seperti cuti bagi karyawan yang berbeda point of hirenya tidak dibuka pembekuan rekeningnya. Selang beberapa hari kemudian, pembekuan rekening untuk pembayaran vendor turut dibuka.

“Kami bilang ke mereka bahwa kita punya komitmen terhadap mereka untuk tetap melakukan pembayaran dan sampai saat ini memang kenyataannya sudah tidak ada lagi yang tertunggak atau jatuh tempo,” pungkasnya.(ibs)

Exit mobile version