Jaga Ketahanan Pangan dan Inflasi, TPID Banten Launching GNPIP

gnpip

TPID Provinsi Banten bersama sejumlah pejabat terkait menggelar tanam serentak pada acara launcing GNPIP se-Provinsi Banten di Alun-alun Malingping, Kabupaten Lebak, Rabu (31/8/2022). Foto: Humas Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten.

INDOPOS.CO.ID – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten telah melaksanakan rangkaian kegiatan dalam launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) se-Provinsi Banten di Alun-alun Malingping, Kabupaten Lebak, Rabu (31/8/2022).

Acara ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo pada high level meeting yang diselenggarakan pada 15 Agustus 2022.

Rangkaian acara terdiri dari penandatangan dan penyerahan kerja sama antar daerah (KAD); penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) digital farming; operasi pangan murah; serta Urban Farming 77K yang diberikan kepada klaster, kelompok wanita tani, pondok pesantren, dan komunitas lainnya; dilanjutkan dengan gelar tanam serentak dan sharing session.

Acara tersebut diawali dengan penandatangan perjanjian kerja sama antar daerah (KAD) antara Kelompok Tani Berkah Mandiri, Kabupaten Lebak dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) Provinsi Banten serta naskah purchase order (PO) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) antara Kelompok Tani Sukabungah, Kabupaten Lebak dengan PT Food Station, DKI Jakarta.

Beberapa stakeholder KAD lainnya yang telah menandatangani perjanjian kerja sama juga hadir yakni Kelompok Tani Mukti Cibeber, Kabupaten Lebak; Kelompok Usaha Dagang Bangbrang Jaya Tani, Kabupaten Sukabumi, serta Koperasi Eptilu, Kabupaten Garut, dan Family Sayur, Kota Serang.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan PSBI berupa sarana prasarana pendukung digital farming yang bekerja sama dengan platform digital, yakni kerja sama antara Kelompok Tani Berkah Mandiri, Kabupaten Lebak dan Habibi Garden, kerja sama Kelompok Tani Mekar Jaya, Kabupaten Serang dengan Mamang Sayur, Kota Cilegon; Kelompok Tani Taruna Mekar, Kabupaten Pandeglang, serta Kelompok Sukatani 3, Kabupaten Serang dengan Segari.id.

Masih dalam rangkaian kegiatan GNPIP, dilaksanakan juga penguatan ketahanan pangan melalui Urban Farming Merdeka 77K dengan pemberian 77 ribu bibit cabai kepada kelompok wanita tani (KWT), kelompok tani, kelompok masyarakat, pondok pesantren, dan komunitas di delapan kota/kabupaten se-Provinsi Banten.

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dalam sesi leader’s speech menyampaikan berbagai upaya yang terus dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Lebak bersama Provinsi Banten sejalan dengan roadmap pengendalian inflasi yang telah disusun serta pentingnya membangun semangat bersama guna membangun ketahanan pangan Indonesia.

Sementara itu Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea, mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk mendukung optimalisasi produk pertanian serta optimalisasi anggaran guna menjaga ketahanan pangan.

Sedangkan Penjabat (Pj) Gubernur Banten yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Komari, menyampaikan dukungan dan apresiasinya atas pelaksanaan GNPIP serta segala upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan.

Pada kesempatan itu juga digelar operasi pasar murah yang menggunakan kanal pembayaran QRIS X Pasar SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai).

Terdapat 40 pedagang yang berpartisipasi pada acara pasar murah tersebut. Melalui implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar-pasar tradisional diharapkan mendukung pemulihan ekonomi melalui pasar tradisional sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

Sebanyak tujuh pasar tradisional di Provinsi Banten yang berada di bawah monitoring Kementerian Perdagangan, telah dilakukan launching Pasar SIAP QRIS di empat pasar yaitu Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak; Pasar Pandeglang, Kabupaten Pandeglang; Pasar Baros, Kabupaten Serang dan Pasar Anyar, Kota Tangerang.

Perluasan akseptasi QRIS di pasar tradisional juga berlanjut dengan mengakuisisi pedagang pasar untuk menggunakan QRIS di Pasar Lama, Kota Serang dan Pasar Desa Cikupa, Kabupaten Tangerang. Jumlah pedagang pasar yang telah diakuisisi sebagai merchant QRIS dalam program Pasar SIAP QRIS mencapai 1.083 pedagang.

Masih dalam rangkaian acara GNPIP, dilakukan gelar tanam serentak di Sentra Cabai Malingping di Pantai Karang Nawing. Gelar Tanam Serentak ini sekaligus menandakan launching GNPIP se-Provinsi Banten.

Proses penanaman cabai mengadopsi teknologi digital farming yaitu Rapid Soil Check (RSC) dan irigasi kabut. RSC berfungsi untuk mengetahui kondisi aktual lahan budidaya secara real time yang tersambung ke telepon genggam serta mampu memberikan rekomendasi dosis pupuk yang dibutuhkan secara menyeluruh.

Sementara irigasi kabut adalah teknologi yang cocok untuk digunakan pada lahan berpasir atau lahan kering. Penanaman cabai serentak dilakukan oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, Marinus Gea, Komari, Ahli Madya Kementerian Pertanian sekaligus Fungsional PMHP (Pengawas Mutu Hasi Pertanin Dessi Rahmaniar, Kepala Dinas Pertanian Banten Agus Tauchid, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten Babar Suharso, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Aan Muawanah dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat.

Acara ditutup dengan sharing session dengan topik menjaga kestabilan pangan dan pentingnya implementasi teknologi pertanian dengan narasumber Dessi Rahmaniar dari Kementerian Pertanian, Babar Suharso dari TPID Provinsi Banten serta Rahmat Yuniar dari TPID Lebak yang dipandu oleh Sugeng dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Banten. (dam)

Exit mobile version