Pengamat soal BBM Naik: Wisatawan Bakal Kurangi dan Tunda Liburan

Wisatawan

Teks foto: Pengelolaan wisata desa. Foto: Dok Kemanprekraf

INDOPOS.CO.ID – Langkah pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai, akan berdampak terhadap banyak sektor. Tak terkecuali pariwisata. Seperti, kenaikan tarif kamar hotel, transportasi, bahan pokok dan jasa layanan lainnya.

Menurut pengamat pariwisata nasional Taufan Rahmadi, sebagian besar masyarakat pasti akan berpikir berulang kali untuk melakukan liburan ke sejumlah wilayah di Tanah Air.

“Ini akan berdampak pada banyaknya wisatawan nusantara yang akan mengurangi dan menunda rencana liburannya, serta jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia terancam berkurang,” kata Taufan Rahmadi dalam keterangannya, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Ia berpendapat, jika belajar dari kenaikan harga BBM selama ini, bukan hanya travel dan maskapai penerbangan menaikkan harga. Termasuk para suplier akan menaikkan harga karena biaya transportasi meningkat.

“Namun, kenaikan ini bersifat sesaat karena baik di industri pariwisata maupun ekonomi kreatif, seringkali terbukti cepat beradaptasi dan mempunyai solusi hingga dapat segera mengatasi dampak tersebut,” ujar Taufan.

Menurutnya, salah satu solusi bisa dilakukan para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif ialah dengan menekan efisiensi pada biaya operasional.

“Sudah harus mulai melakukan efisiensi pada biaya operasional seperti menerapkan program green energi yang ramah lingkungan bagi para pelaku usaha hotel misalnya,” imbuh Taufan.

Berikut update harga BBM Pertalite hingga Pertamina per 3 September 2022. Harga Pertalite: Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650. Harga Solar: Rp 6.800 per liter, sebelumnya Rp 5.150. Sedangkan Pertamax: Rp 14.500 per liter dari yang semula Rp 12.500.(dan)

Exit mobile version