Manfaatkan CSA, Petani Pinrang Siap Hadapi Perubahan Iklim

Manfaatkan CSA, Petani Pinrang Siap Hadapi Perubahan Iklim - petani pinrang csa - www.indopos.co.id

Pelatihan CSA atau pertanian cerdas iklim yang dilaksanakan di Kelompok Tani Mappasituju 1, Keluraham Sipatokkong Kabupaten Pinrang. Foto: Dok Kementan

INDOPOS.CO.ID – Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim dinilai terbukti mampu membantu ribuan para petani di daerah. Bahkan melahirkan petani-petani cerdas untuk beradaptasi dengan kondisi iklim sekitarnya.

Di provinsi Sulawesi Selatan, CSA yang notabene bagian dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) memberikan kemajuan terhadap sistem pertanian.

Ketua Kelompok Tani Watang Kabupaten Pinrang, Sawitto Mukhlis mengatakan, kehadiran CSA SIMURP memperkuat basis pengetahuan petani di daerahnya. Sebelumnya mereka hanya mengandalkan penanda alam yang merupakan warisan nenek moyang.

“Sudah turun temurun. Misalnya dalam melakukan penetapan musim kemarau dan musim hujan. Tapi pada beberapa tahun terakhir ini mulai bergeser dan tidak lagi efektif,” kata Mukhlis dalam pelatihan CSA, Rabu (14/9/2022).

Menurutnya, adanya pemanasan global menyebabkan lapisan es di daerah kutub mulai mencair, menjadikan naiknya permukaan air laut. Karenanya cuaca terkadang menjadi ekstrem dan cepat berubah tanpa bisa diprediksi lebih awal.

Cuaca yang selalu berubah-ubah, telah memberi dampak pada semua sektor tidak terkecuali pertanian.

“Itu terlihat dari adanya perubahan waktu musim hujan yang berdampak terhadap bergesernya beberapa jadwal turun sawah dan beberapa jenis hama atau OPT yang menyerang,” jelas Mukhlis.

Kabupaten Pinrang untuk bulan Agustus seharusnya memasuki musim kemarau, namun kenyataannya masih ada hujan menyebabkan adanya serangan hama tikus.

Jika merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, hama tikus biasanya hanya menyerang pada bulan Mei dan Juni karena intensitas hujan akan tinggi di dua bulan tersebut.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya akan mengembangkan pertanian dengan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan untuk menciptakan pertanian yang tangguh menghadapi krisis iklim. (dan)

Exit mobile version