Nomek Penuhi Pendidikan Anak dari Hasil Pemberdayaan Kopi Dompet Dhuafa

Program-Desa-Kopi-Solok-Sirukam

Program Desa Kopi Solok Sirukam sendiri adalah salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi yang digagas oleh Dompet Dhuafa di Jorong Kubang Nan Duo, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Foto: Dokumen Dompet Dhuafa

INDOPOS.CO.ID – “Dulu sebelum menanam kopi, saya juga pernah mencoba menanam bibit karet diladang, namun tanaman mati dan gagal panen. Hingga saya mencari kayu bakar ke hutan-hutan di Sirukam,” ujar Metrialdi atau akrab disapa Nomek (42) saat di wawancari, salah seorang penerima manfaat program Kopi Solok Sirukam yang diinisisasi oleh Dompet Dhuafa pada awal tahun 2019.

Sebelum bergabung menjadi petani kopi binaan Dompet Dhuafa, Nomek sempat mencoba menanam bibit karet namun gagal, kemudian beliau beralih berprofesi sebagai buruh pencari kayu bakar di hutan Sirukam. Semasa itu, pendapatan harian hanya Rp25 ribu, untuk mendapatkan uang Rp25 ribu perhari, ia pun harus mengumpulkan 100 ikat kayu, yang nantinya dijual kepada pengepul dengan harga 250 perak perikatnya.

Setiap hari Nomek harus berjalan kaki, menempuh jarak 8 Kilometer (km) dari rumahnya ke tempat pencarian kayu api. Dirinya berangkat dari rumah selesai sholat subuh dan pulangnya selepas magrib.

Tidak sampai di situ saja, perjuangan panjang bercampur rasa letih, harus ia hadang. Melewati perbukitan yang tinggi dan curam, terkadang bisa saja membuat dirinya celaka. Saat musim hujan datang terkadang kayu yang ia dapatkan tidak laku terjual. Tapi itu semua ia lewati dengan penuh perjuangan, demi menafkahi istri dan 2 orang anaknya.

Memasuki tahun 2019, Nomek dengan penuh semangat bergabung menjadi bagian anggota program Desa Kopi Solok Sirukam yang diinisiasi Dompet Dhuafa, dari sinilah awal dirinya mendapatkan celah untuk merubah kehidupan perekonomian agar lebih baik.

Selama bergabung menjadi anggota petani kopi, Nomek dan anggota lainnya mendapatkan pelatihan dan bimbingan. Sehingga mengetahui tata cara penanam kopi yang baik.

“Panen kopi perdana, Alhamdulillah saya mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dari penjualan cherry kopi, saya bisa memenuhi kebutuhan pendidikan bagi saya yang akan masuk SMP serta memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambah Nomek.

Program Desa Kopi Solok Sirukam sendiri adalah salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi yang digagas oleh Dompet Dhuafa di Jorong Kubang Nan Duo, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Berfokus pada pengembangan komoditas kopi kahususnya Arabika, program Kopi Solok Sirukam menjadi peluang besar bagi masyarakat Sirukam dan sekitarnya.(adv)

Exit mobile version