Pemuda Asal Tulungagung Jatim Buktikan Bisa Sukses Beternak Sapi

Pemuda Asal Tulungagung Jatim Buktikan Bisa Sukses Beternak Sapi - bazar pangan tulungagung - www.indopos.co.id

Wahyu Candra peternak sapi menghadiri Bazar Pangan Murah dalam rangka hari jadi Kabupaten Tulungagung ke 817 di Dinas Ketahanan Pangan Kab. Tulungagung, Jawa Timur. Foto: Dok Kementan

INDOPOS.CO.ID – Menjadi pemuda sukses merupakan hal yang menjadi impian dan dambaan semua orang. Salah satunya dirasakan Wahyu Candra, pemuda asal Desa Campurdarat kabupaten Tulungagung.

Alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang itu mengaku bangga berhasil mengelola peternakan sapi. Sejak lulus ia tidak pernah mencoba melamar pekerjaan sebagai karyawan. Ia memilih fokus dalam bidang pertanian dan peternakan.

Berani berbeda dengan anak muda lainnya, pria berusia 25 tahun tersebut berupaya menghapus stigma negatif dan bangga dalam berprofesi sebagai petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakini, generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani harus segera kita realisasikan bersama,” kata Syahrul dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan di antaranya melalui Young Ambassador 2022 dan Program YESS.

Saat ini, dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor,” jelas Dedi.

Menurutnya, sebagai Young Ambassador wajib melakukan penyebaran informasi melalui media sosial pribadi dan resmi milik Kementan, tentang pengalaman dan keberhasilan usaha di sektor pertanian.

Sehingga terjadi resonansi bagi generasi milenial lainnya, seperti yang telah dilakukan oleh Wahyu Candra Nugraha Young Ambassador asal Tulung Agung, Jatim.

“Sebagai Young Ambassador, wajib mempromosikan dunia pertanian untuk meningkatkan citra dan memotivasi kaum muda back to agriculture,” ucap Dedi.

Ditemui disela-sela acara Bazar Pangan Murah dalam rangka hari jadi Kabupaten Tulungagung ke 817 di Dinas Ketahanan Pangan Kab. Tulungagung kemarin, Wahyu mengaku sejak lulus kuliah, ia tidak pernah melamar pekerjaan ke perusahaan manapun.

“Saya tidak mengambil kerja ke mana-mana. Fokus mengembangkan dunia yang saya senangi, yaitu pertanian dan peternakan,” cerita Wahyu.

“Awal menekuni usaha peternakan sapi dimulai dari memelihara satu ekor sapi dan saat ini telah berkembang menjadi 10 ekor sapi, setelah menjadi salah satu penerima manfaat program Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dari Kementan,” tambahnya. (dan)

Exit mobile version