IDI Ungkap Penyakit Dialami Korban Gempa Cianjur

RS-Lapangan

Rumah Sakit lapangan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan penanganan kesehatan pengungsi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Foto: Dokumen BNPB

INDOPOS.CO.ID – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengemukakan, sejumlah penyakit yang dialami masyarakat pascagempa berkuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Salah satunya ialah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Ketua Umum PB IDI Dr Moh Adib Khumaidi mengatakan, infeksi mulai ada baik pada anak maupun dewasa, yang ditandai dengan demam dan ISPA.

“Penyakit yang banyak ditemukan saat ini, ISPA, fraktur (patah tulang), luka robek, alergi (urticaria), myalgia (nyeri otot), dyspepsia/gartritis, asma, diare,” kata Adib dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Selain itu, Diabetes (karena tidak terkontrol dan sulit mendapatkn pelayanan) dan scabies (kudis). Rata-rata karena memang komplikasi dari hasil trauma yang didapatkan dari gempa.

“Sementara untuk anak-anak, banyak kasus anak mengalami broncho pneumonia, ispa, selain trauma seperti patah tulang, kaki, cedera kepala atau tubuh,” ujar Adib.

Fokus saat ini adalah memeratakan pelayanan aksesnya masih terputus. Sementara proses evakuasi masih berjalan, termasuk pencarian 39 orang yang masih belum ditemukan.

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin, ada seitar 272 korban meninggal, dan angka ini masih terus bertambah. sekitar 50 persen diantaranya adalah anak-anak.

PB IDI dan IDI Cianjur terus memantau distribusi nakes dari IDI Wilayah dan Cabang sekitar serta dari Perhimpunan dibawah IDI. “Relawan dokter dan nakes bekerja bergantian, beberapa gelombang karena sebagian membutuhkan istirahat,” imbuhnya.(dan)

Exit mobile version