MUI Lebak: Kerukunan Umat Beragama di Badui Kondusif

MUI Lebak: Kerukunan Umat Beragama di Badui Kondusif - kh wawan gunawan - www.indopos.co.id

KH Wawan Gunawan, ketua 4 MUI Kabupaten Lebak.

INDOPOS.CO.ID – Meski masih memegang teguh kepercayaan dengan agama Sunda Wiwitan, adat dan budaya nenek moyang, namun warga Suku Badui Dalam yang bermukim di tiga Kampung. Yaitu, Kampung Cikertawana, Cibeo dan Cikeusik, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, kerukunan beragama bagi warga Suku Badui, baik Badui Dalam,Badui Luar yang bermukim di Desa Ciboleger dan masyarakat luar sangat kondusif.

Hal ini dikatakan oleh Kyai H Wawan Gunawan ketua 4 yang membidangi Ukwuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak.

“Menurut saya, selama ini kerukunun antar umat beragama di daerah suku Badui sangat kondusif, karena MUI Kabupaten Lebak maupun MUI Provinsi Banten bekerjasama dengan Pemda Lebak serta kantor Kementerian Agama termasuk Baznas (Badan Amal Zakat Nasional) dan organisasi keagamaan senantiasa bekerjasama dalam melaksanakan pembinaan kepada para mualaf yang berasal dari suku Badui,” terang Wawan kepada indopos.co.id di Rangkasbitung, Sabtu (10/12/2022).

Wawan mengaku, beberapa waktu lalu ada peristiwa beberapa kelompok dari non muslim yang melaksanakan kegiatan bakti sosial di suku Badui yang telah memeluk agama Islam.Namun, setelah dikonfirmasi oleh Pemkab Lebak dan Kemenag (Kementerian Agama) serta FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) kegiatan tersebut tidak membawa misi agama namun murni kegiatan bakti sosial.

“Sehingga sempat ada kekhawatiran dari berbagai elemen masyarakat, dan Alhamdulillah setelah dikonfirmasi oleh Pemkab Lebak dan Kemenag serta FKUB Kabupaten Lebak, kegiatan itu murni bakti sosial dan tidak membawa misi agama tertentu atau pemurtadan,” ujar Wawan yang juga mantan anggota DPRD Lebak dari Fraksi PPP ini.

Selama ini kata Wawan, warga suku Badui hidup rukun dan damai meski mereka berbeda keyakinan agama antara suku Badui Dalam dan Badui Luar.”Buktinya setiap acara Seba Badui, mereka semua kompak dari warga Badui Dalam dan Badui Luar datang ke pendopo Pemkab Lebak dan Pemprov Banten. Ada yang jalan kaki dan ada yang naik kendaraan,” ujanya.

Wawan menerangkan, saat ini sudah ada kampung mualaf bagi masyarakat Badui yaitu di Kampung Landeuh, Ciboleger dan telah memiliki sarana agama, seperti masjid.”Sudah ada kampung mualaf di Badui yang dilengkapi berbagai sarana keagamanan,” cetusnya.

Permukiman Badui mualaf itu ada di Kampung Landeuh dan tercatat ada 33 kepala KK (keluarga Keluarga) dengan 114 jiwa,dimana setiap datangnya bulan suci ramadan mereka mengikuti pesanteren kilat dan shalat tarawih berjemaah.

“Para Badui mualaf itu mulai dari anak-anak hingga orang dewasa melaksanakan shalat tarawih berjamaah, buka bersama, mengaji Al Quran, diskusi-diskusi kajian tafsir Al Quran, ilmu fiqh, tauhid hingga amalan dalam bentuk wiridan,” terang Wawan. (yas)

Exit mobile version