Jumat, 27 Januari 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nusantara

Yemelia Ambu Badui: Kerukunan Beragama Suku Badui Patut Ditiru

by gint
Sabtu, 10 Desember 2022 - 15:38
in Nusantara
Yemelia 'Ambu Badui' bersama warga suku Badui Dalam.

Yemelia 'Ambu Badui' bersama warga suku Badui Dalam.

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Kerukunan umat beragama warga suku Badui yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, patut ditiru.

Pasalnya, warga suku Badui tidak pernah mempermasalahkan agama yang dianut oleh sanak saudara mereka atau orang luar yang berkunjung ke Badui. Bahkan, ketika umat muslim menunaikan ibadah sholat saat berkunjung ke pemukiman Badui Dalam dan Badui Luar yang menganut agama Sunda Wiwitan itu pun difasilitasi untuk tempat sholat oleh warga suku Badui Dalam.

BacaJuga

Rumah Mantan Gubernur Dilempari Sekarung Ular Kobra, Ini Kata Polda Banten

Penyederhanaan SOTK Tidak Akan Merugikan ASN

Hal ini diungkapkan oleh Yemelia, mantan kepala Bidang (Kabid) Budaya Dinas Pariwisata Provinsi Banten yang diangkat sebagai ‘Ambu’ atau ibu oleh warga suku Badui.

“Justru kita harus banyak belajar dari suku Badui tentang kerukunan umat beragama. Tidak pernah terjadi perselisihan tentang agama di suku Badui, meski ada sanak saudaranya yang pindah memeluk agama lain, namun tali silaturahmi diantara mereka tetap berjalan normal,” terang Yemelia kepada indopos, Sabtu (10/12/2022).

Yamelia menjelaskan, bagi warga suku Badui yang pindah agama dan memeluk agama lain tetap diakui sebagai saudara, meski dengan konsekwensi harus keluar dari kampung Badui .

“Badui Dalam dan Luar itu kan satu Komunitas. Badui Luar yang ikat kepalanya batik biru baju hitam. Sedangkan Badui Dalam Ikat kepalanya putih dan baju Putih. Badui Luar dan Badui Dalam dipimpin oleh tokoh Adat, Yaitu Jaro Tanghungan 12 bernama Abah Saidi,” terang Yemelia.

Ia menambahkan, berbeda denga Badui Dalam yang berbusana putih, mereka sama sekali tidak boleh naik kendaraan dan mereka hidup di tiga kampung. Yaitu Kampung Cikitawarna, Cibeo dan Cikeusik,dimana masing masing Kampung dipimpin oleh Pu’un. “Kalau badui Luar jumlah peduduknya hampir 12 ribu KK (Kepala Keluarga) lebih banyak daru Baduy Dalam,” cetusnya.

“Konsekwensi bagi warga Suku Badui, baik Badui Dalam maupun Badui luar yang memeluk agama lain selain Sunda Wiwitan, mereka harus keluar dari kampung Badui. Namun demikin, tali silaturahmi diantara mereka tetap berjalan dan tidak ada larangan bagi warga suku Badui yang sudah keluar dan tinggal diluar kawasan Badui tidak diperbolehkan lagi berkunjung ke Badui,” tutur Yemelia.

Menurut Yemelia, alasan kenapa warga suku Badui yang pindah kepercayan dengan menganut agama lain harus keluar dari kampung Badui, karena di Badui mereka masih memegang teguh adat dan budaya mereka. ”Di warga suku Badui itu tidak ada persaingan usaha dan mereka hidup sederhana dari hasil bercocok tanam dan berburu,” cetusnya.

“Sama seperti kebanyakan suku-suku lain di Indonesia, orang-orang Badui Dalam atau Kanekes itu menganut agama kepercayaan nenek moyang. Mereka memuja kekuatan alam dan juga nenek moyang yang terdahulu yang dikenal dengan ajaran Sunda Wiwitan,” sambungnya.

Menurut Yemelia, rata rata warga Suku Badui yang pindah keyakinan ke agama lain adalah berasal dari suku Badui Luar, dan jarang terjadi berasal dari Suku Badui Dalam.”Rata rata yang pindah agama itu adalah berasal dari Badui Luar,” imbuhnya.

Lebih jauh Yemelia menjelaskan, aktivitas masyarakat Badui tidak sama dengan masyakat lain, karena masyarakat Badui hanya akan keluar secara bersama sama dari pemukinan Badui jika ada event atau acara yang diundang oleh pemerintah, baik dari pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten /kota, seperti ritual Seba Badui untuk menyerahkan ‘upeti’ hasil bumi mereka kepada “Bapak Gede’ yaitu Gubernur Banten atau Bupati Lebak.

“Justru dalam tataran kehidupan mereka, kita harus banyak belajar dari suku Badui yang hidup sederhana dan tetap melestarikan kebudayaan nenek moyang. Dalam menjalankan kehidupan sehari hari pun mereka tidak ambisius dan tidak ada persaingan usaha,” kata Yemelia.

Tak hanya itu, setiap tamu yang berkunjung ke suku Badui, baik itu ke Badui Dalam maupun Badui Luar, setiap tamu yang datang berkunjung ke rumah suku Badui akan disuguhkan minuman.”Di Pendopo rumah mereka itu sudah tersedia teh dan kopi untuk disuguhkan ke tamu yang datang tanpa memandang suku dan agama tamu yang datang,” katanya.

Yemelia juga membantah adanya stigma warga suku Badui adalah suku yang tertutup untuk orang luar.” Justru suku Badui itu sangat terbuka untuk orang luar. Namun demikian, mereka tetap memegang teguh kepercayaan, adat dan budaya mereka,” tegas Yemelia.

Biasanya kata Yemelia, warga Suku Badui Dalam dan Badui Luar yang pindah bermukim berbaur dengan masyarakat luar non suku Badui, karena alasan pindah agama dan ingin bebas sehingga tidak terikat dengan adat di Badui lagi.

” Kemarin ini saya juga membahas hal ini dengan Jaro Tanggungan 12, terkait banyaknya suku Badui yang pindah menganut agama lain, seperti ke agama Islam. Kenapa mereka yang pindah menganut agama lain harus bermukim ke kampung di luar Badui ? Karena di Badui Dalam dan Badui Luar itu mereka harus terikat dengan adat, tidak boleh ini dan tidak boleh itu, sementara jika mereka sudah berbaur dengan masyarakat luar selain masyarakat suku Badui, mereka sudah bisa bebas tanpa terikat dengan aturan adat lagi, seperti boleh menggunakan listrik, menggunakan handhpone, menonton televisi dan berpergian naik kendaraan,” paparnya.

Ia tak memungkiri, di era globalisasi dan moderisasi saat ini banyak juga warga suku Badui Dalam yang terpengaruh untuk bisa hidup bebas seperti masyarakat kebanyakan, sehingga mereka memilih keluar dari pemukiman Badui Dalam.” Meski begitu mereka tidak dibuang dalam keluarga, namun hanya tidak boleh tingga di pemukiman Badui Dalam, dan mereka tetap saling mengunjungi,” tandasnya.(yas)

Tags: baduiKerukunan UmatKerukunan Umat BeragamaSuku BaduiWarga BaduiYemelia
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

pose-bersama-warga-dan-tokoh-suku-Badui
Nusantara

Muktabar Kunjungi Warga Badui Dua Kali dalam Sebulan, Ada Apa?

Kamis, 19 Januari 2023 - 13:20
Pembelajaran-Suku-Badui
Nusantara

LKC-DD Banten Gelar Pelatihan Ketrampilan Kader Suku Badui

Selasa, 20 Desember 2022 - 11:05
Olot-Sarip
Nusantara

Beragama di Badui Itu Pilihan Pribadi Tidak Boleh Diintervensi

Selasa, 13 Desember 2022 - 11:05
Masyarakat-Adat-Badui
Nusantara

Potret Toleransi Masyarakat Adat Badui Bisa Dilihat di Kampung Cicakal Girang

Selasa, 13 Desember 2022 - 10:20
Jaro-Saija
Nusantara

Suku Badui Percaya ke Nabi Adam dan Gusti Allah, Tapi Hormati Semua Agama

Selasa, 13 Desember 2022 - 08:50
MUI Lebak: Kerukunan Umat Beragama di Badui Kondusif
Nusantara

Moderasi Beragama Masyarakat Suku Badui Sangat Tinggi

Sabtu, 10 Desember 2022 - 16:00
Load More

Populer hari ini

Rafik-Rahmat-Taufik

Para Kades di Banten Tolak Perpanjangan Jabatan Jadi 9 Tahun, ini Alasannya

Kamis, 19 Januari 2023 - 16:05
Iti Tekankan Empat Prioritas Pembangunan di Lebak

Iti Tekankan Empat Prioritas Pembangunan di Lebak

Selasa, 24 Januari 2023 - 18:21
Tandatangani Pakta Integritas, Lapas Kelas IIA Salemba Siap Wujudkan Netralitas Pegawai di Pemilu 2024

Tandatangani Pakta Integritas, Lapas Kelas IIA Salemba Siap Wujudkan Netralitas Pegawai di Pemilu 2024

Rabu, 25 Januari 2023 - 19:05
Launching-Buku

Sambut HPN 2023, Mantan Anggota Dewan Pers Launching Buku “Media Massa Hadapi Disrupsi Digital”

Kamis, 26 Januari 2023 - 09:35
sayap patah

Tiga Fakta Menarik Film Sayap-Sayap Patah

Selasa, 30 Agustus 2022 - 22:52

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023 - Screenshot 2023 01 26 at 12.20.36 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023

by gimbal
Kamis, 26 Januari 2023 - 00:35
Koran Indoposco Edisi 24 Januari 2023 - Screenshot 2023 01 23 at 11.50.32 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 24 Januari 2023

by gimbal
Selasa, 24 Januari 2023 - 00:00
Koran Indoposco Edisi 20 Januari 2023 - Screenshot 2023 01 20 at 12.24.02 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 20 Januari 2023

by gimbal
Jumat, 20 Januari 2023 - 00:37
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist