Tokoh Umat Kristen Sebut Bupati Lebak Sangat Toleran terhadap Umat Beragama

Bupati-Lebak-Hj-Iti-Octavia-Jayabaya

Bupati Lebak Hj Iti Octavia Jayabaya saat bersama tokoh umat Kristen. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Tokoh umat Kristen di Kabupaten Lebak, Halson Nainggolan menyayangkan komentar yang menuduh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya adalah kepala daerah intoleran.

Halson yang juga Sekretaris Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) Kabupaten Lebak ini mengatakan, yang membully dan berkomentar miring adalah orang yang tidak mengenal Iti dan tidak pernah datang ke Lebak. Bukan hanya itu, menurut Halson, orang itu tidak mencerna pernyataan bupati secara utuh dan konperehensif. Mereka, lanjutnya, hanya membaca judul berita di media sosial saja.

“Tentu mereka tidak kenal ibu Iti yang dalam kesehariaan, justru bu Iti sangat toleran. Setiap tahun selama menjabat bupati beliau selalu menghadiri perayaan Natal bersama dengan umat Kristiani di Lebak,” terang Halson kepada INDOPOS.CO.I D, Selasa (20/12/2022).

Bahkan, kata Halson, tanggal 27 Desember 2022 nanti, Iti jauh jauh hari sudah menyatakan akan hadir dalam natal bersama.

“Jadi sangat janggal bila ada statement ibu Iti melarang perayaan Natal. Benar benar politis ini mah,” cetusnya.

Halson menceritakan, bulan lalu Iti sebagai bupati mempersilakan pemuda Katolik untuk menggunakan pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak sebagai tempat pelantikan pengurus Pemuda Katolik Komisi Daerah Provinsi Banten dan langsung dihadiri.

“Pengurus Komisi Daerah Banten lho dilaksanakan di Lebak, karena kita tahu beliau ini yang paling toleran dan selalu berkenan memfasilitasi kegiatan agama manapun,” tegasnya.

Halson mengatakan, Iti adalah kepala daerah yang sangat toleran kepada semua umat beragama di Lebak.

”Bagi umat Kristiani Lebak yang kenal beliau, kami nyatakan Iti adalah kepala daerah yang sangat toleran dan kami sangat merasakan itu,” tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta kapada umat Kristen yang berdomisili di Kecamatan Maja atau di Citra Maja Raya untuk merayakan Natal di Kota Rangkasbitung. Alasannya, karena di Kecamatan Maja sendiri belum ada izin pendirian rumah ibadah untuk umat Kristen dengan tujuan untuk mengantisipsi terjadinya gesekan di masyarakat.(yas)

Exit mobile version