Jalan Rusak Penyebab Kecelakaan dan Macet Jalan Rangkasbitung-Pandeglang

jalan

Salah satu jalan rusak penyebab kemacetan di depan PT Hanamal, Tajur, Desa Kaduagung Barat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. (foto yasril/indoposco.id)

INDOPOS.CO.ID – Ruas jalan Nasional Rangkasbitung-Pandeglang, Provinsi Banten, sudah lama dalam kondisi rusak dan memiliki banyak lubang yang dapat membahayakan pengendara bermotor, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

Berbagai kritikan dari tokoh masyarakat, pegiat lalu lintas, pengendara dan warga sekitar yang menanam pohon pisang dan menabur benih ikan lele di jalan raya tetap membuat Balai Penaganan Jalan Nasional (BPJN) Banten tak bergeming.

Berdasarkan pantauan indopos.co.id, sejumlah lubang jalan yang cukup besar di ruas jalan Nasional itu terdapat di kawasan Cibuah, tepatnya di depan gudang Indomaret, depan balai desa Selaraja, dan di depan gudang Wings setelah gudang Bulog di desa Selaraja Kecamatan Warunggunung dari arah Pandeglang.

Kedalaman lubang di titik titik tersebut cukup bervariasasi, dari mulai 5 centimeter hingga 15 centimeter dengan lebar hampir separuh badan jalan.

Lubang jalan yang cukup besar juga tedapat di depan perumahan Baros Indah Permai (BIP) Desa Kaduagung Barat, depan SPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji di Tajur, tikungan Tajur dan di depan PT Hanamal, sera di depan Indomaret di KM 4 Desa Bojngleles, Kecamatan Cibadak atau sebelum rumah makan Baranang Siang dari Pandeglang.

“Kami pernah menanam pohon pisang disini pak sebagai bentuk protes kepada pemerintah, namun sampai hari ini belum ada tanda tanda jalan akan diperbaiki,” ungkap Tati, seorang warga setempat, Minggu (5/3/2023)

Rahman, warga desa Bojongleles mengatakan, harusnya Kementerian PUPR memberikan rambu tanda jalan rusak, sehingga pengendara bisa berhati hati saat melintasi jalan yang berlubang tersebut.

”Ini tidak ada sama sekali rambu jalan rusak, sehingga banyak pengendara sepeda motor yang terperosk ke dalam lubang jalan, bahkan beberapa kali mobil mengalami patah per,” ungkapnya.

Kondisi jalan yang sudah lama mengalami kerusakan ini terus menuai kritik dari warga yang sering melintasi jalur tersebut. “Adanya jalan rusak juga bikin kendaraan melambat. Menimbulkan macet juga,” ujar Maman, Minggu (5/3/2023).

Maman mengatakan, jika dalam kondisi normal dari Rangkasbitung ke Pendeglang maupun sebaliknya dengan jarak 15 kilometer hanya ditempuh dalam waktu 20 menit, namun akibat jalan rusak kini ditempuh dalam waktu 45 menit.

Maman mengatakan, bahwa ia merasa terganggu dengan lubang-lubang itu setiap kali melintasi jalur tersebut. Oleh karena itu, ia berharap agar jalur itu segera mendapat perhatian dari pemerintah. “Kalau bisa segera diperbaiki semua jalanannya. Itu kan banyak yang berlubang. Kalau hujan dan malam, kita juga takut lewat sini,” katanya.

Banyaknya lubang di jalur itu menjadi penyebab utama kemacetan terutama saat weekend atau hari Sabtu dan Minggu Sebab, banyak pengendara mobil dan motor yang menghindari jalur berlubang. Sementara bagi yang terlanjur melintasinya, mereka terpaksa memperlambat laju kendaraan “Jalanan berlubang di sini juga suka bikin kecelakaan. Sekitar dua mingguan kemarin ada pemotor yang membawa anak dan istrinya terjatuh,” ungkap Ukit warga sekitar. (yas)

Exit mobile version