Jalan Nasional Rangkasbitung-Cigelung Siap Dilalui Pemudik

Jalan-Nasional-Rangkasbitung-Cigelung

Sejumlah pekerja sedang melakukan tambal sulam hotmix di ruas Bayah-Cikotok-batas Jawa Barat. Foto: Yasri Chaniago/INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Ruas jalan Nasional Rangkasbitung – Cigelung dari mulai jalan bypass Soekarno-Hatta, Rangkasbitung hingga Sajira, Cipanas dan Cigelung yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor,Jawa Barat, pada H-10 lebaran Idul Fitri 1444 hijriah siap dilalui oleh pemudik.

Pasalnya PPK (Pejabat PemBuat Komitmen) SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) melakaukan perbaikan jalan yang selama ini berlobang di sepajang jalan Nasional yang menghubungkan Kabupaten Lebak, Banten dengan Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut.

Anwar PPK SKPD menjelaskan, ruas jalan nasional sepanjang 45,5 kilometer tersebut kini tengah dilakukan penutupan lobang dan membersihkan rumput yang tumbuh di kawasan milik jalan nasional untuk memberikan kenyamanan kepada pemudik nantinya.

Anwar mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemeliharan jalan agar warga yang hendak mudik maupun balik dapat menikmati kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

“Hingga H-10 sebelum lebaran ini kita upayakan jalan-jalan rusak atau berlubang akan terus kita benahi. Sebab kami berkomitmen untuk membantu masyarakat yang akan merayakan lebaran di kampung halaman,” kataanya.

Menurutnya, penanganan yang dilakukan terdiri dari penanganan, spot spot, rehabilitasi preventif dan tambal sulam,termasuk overlay sepanjang 1,2 kilometer di kawasan Sajira sebelum dan sesudah markas bataliyon Cakra.

Anwar menegaskan, penanganan jalan nasional Rangkasbitung-Cigelung hingga batas Jabar, dilakukan penanganan sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang tertera dalam kontrak kerja. Baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, agar umur jalan dapat bertahan lama.”Kami akan memantau terus kinerja kontraktor untuk mengutamakan kualitas pekerjaan, agar umur jalan dapat bertahan lama,” cetusnya.

Selama ini menurutnya, kerusakan jalan nasional Rangkasbitung-Cigelung disebabkan tingginya mobilitas angkutan pasir dan hasil bumi yang melebihi tonase melintas di ruas tersebut setiap harinya.”Kerusakan jalan yang terjadi selama ini akibat banyaknya angkutan over tonase yang melintas,” tandasnya. (yas)

Exit mobile version