INDOPOS.CO.ID – Harga tahu dan tempe di Kabupaten Garut tidak terpengaruh dinamika harga di bulan puasa jelang Idul Fitri tahun ini. Hal tersebut disebabkan karena pasokan kedelai yang cukup dan distribusi yang lancar sekalipun kebutuhan kedelai mengalami peningkatan.
Ditemui di sela-sela acara buka puasa bersama PT FKS Multi Agro Tbk dengan para pengrajin tahu dan tempe yang dihadiri Bupati Garut Rudy Setiawan, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pasar dan ESDM Kabupaten Garut Nia Gania Karyana dan Kepala Dinas Pertanian Garut Beni Yoga Gunasantika pada Kamis (13/4/2023).
Rizky, salah seorang perajin tahu mengatakan perajin tahu tempe di Garut tidak mengalami kesulitan dalam membeli kedelai.
Saat ini, harga tahu dan tempe dijual di kisaran Rp5.000-Rp7.500 per bungkus. Kebutuhan kedelai di Garut mencapai 4 ribu ton per bulan.
“Tidak ada masalah sama sekali untuk pembelian kedelai,” ungkapnya.
Jefry, manajer pemasaran PT FKS Multi Agro Tbk Jefry berharap kondisi yang stabil saat ini bisa bertahan terus dan produk-produk FKS seperti kedelai cap Bola dan tepung beras dan ketan cap Bola Deli menjadi pilihan para perajin.
“Kami akan kembali menyelenggarakan program Bola Bonanza untuk dapat membantu kegiatan usaha Bapak dan ibu sekalian.” ungkap Jefry.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan apresiasi kepada perajin tahu tempe dan pihak PT FKS Multi Agro yang telah menjaga harga jual tahu tempe ke konsumen.
“Saya berharap semoga masyarakat tetap terus dapat membeli tahu tempe dengan harga terjangkau,” kata Bupati Rudy Gunawan.
Dihubungi secara terpisah, Alvin, pengurus Perkumpulan Penyalur Kedelai Nusantara (PPKN) mengatakan, bahwa harga kedelai saat ini stabil dan pasokan juga masih tergolong aman.
“Harga kedelai saat ini Rp11.100-Rp11.200 Per kilogram di perajin tahu dan tempe. Kita berharap pasokan kedelai di bulan Ramadan yang relatif stabil dan harga yang cenderung turun ini dapat mendorong perajin tahu dan tempe terus meningkatkan produksinya,” ujarnya.(nas)
