INDOPOS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dengan beberapa BPBD pascagempa dengan magnitudo (M) 6,6 yang mengguncang wilayah Tuban, Jawa Timur, Jumat (14/4/2023) pukul 16.55 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sejumlah rumah rusak akibat peristiwa tersebut. Tersebar di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat.
“Perkembangan terkini hingga hari ini, Sabtu (15/4), pukul 09.00 WIB, empat rumah rusak akibat fenomena geologi tersebut,” kata Abdul Muhari, Sabtu (15/4/2023).
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan empat rumah rusak akibat gempa. Sebanyak dua unit rumah rusak di Provinsi Jawa Barat, dengan rincian satu rusak berat di Desa Banjar, Kecamatan Banjar.
“Satu lainnya rusak ringan di Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi,” ujar Abdul.
Sedangkan di Provinsi Jawa Timur, dua rumah terdampak guncangan gempa. Dua rumah mengalami kerusakan dengan tingkat sedang, masing-masing di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember dan lainnya di Desa Panggul, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Sementara itu, BPBD Provinsi Bali mengkonfirmasi adanya satu warga meninggal dunia saat gempa terjadi.
“Korban meninggal yang berusia 5 tahun di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, diduga terkejut saat guncangan terjadi,” beber Abdul.
Pemutakhiran parameter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan magnitudo gempa M6,9. Gempa berpusat di 65 km barat laut Tuban, Jawa Timur, berada pada kedalaman 643 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami. (dan)