INDOPOS.CO.ID – Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Timur bersama dengan pemerintah kabupaten (pemkab) memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), pada Rabu (31/5//2023).
Peringatan ini dihadiri oleh dr. Astrina Yulda, Senior Advisor Lansia Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa; Nurul Haromani Ahmad Yani, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Gresik; dr. Muhibatul Khusna, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik; dan Deni Setiawan, Kepala LKC Dompet Dhuafa Jawa Timur.
Perayaan HLUN 2023 di Kabupaten Gresik terdapat beberapa rangkaian kegiatan, seperti senam pagi, festival Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pemeriksaan kesehatan untuk para lansia, pentas seni lansia, pembacaan puisi oleh lansia, fashion show dan penampilan seni lainnya dengan penampil-penampil yang semua berasal dari lansia.
Nurul berpesan kepada seluruh lansia yang hadir untuk tidak berkecil hati.
“Para lansia adalah orang-orang yang bisa berkontribusi untuk masyarakat, bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat, kami siap mendampingi para lansia untuk menjadi lansia yang sehat, bahagia, sejahtera dan bermartabat,” kata dia.
Terselenggaranya kegiatan ini tidak lepas dari kolaborasi LKC Dompet Dhuafa Jatim yang berkomitmen penuh terhadap kesehatan lansia bersama dengan Pemkab Gresik.
Deni menjelaskan komitmen LKC Dompet Dhuafa Jatim terhadap kesehatan lansia bisa dilihat dari program-program yang sudah dicanangkan oleh LKC Dompet Dhuafa Jatim.
“LKC Dompet Dhuafa Jatim memiliki Program Pos Sehat Lansia yang berada di Pujon dan Singolangu serta Program Kawasan Sehat, kami juga berkomitmen untuk mensukseskan pelaksanaan skrining kesehatan lansia di hari puncak HLUN hari ini. Kami berkomitmen untuk selalu mendampingi dari awal skrining sampai pasca skrining, yaitu berkolaborasi dengan puskesmas setempat, ketika ada permasalahan kesehatan pada lansia kita langsung rujuk ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut,” tuturnya.
Pada skrining kesehatan lansia di peringatan HLUN kali ini, semua tim yang turun merupakan kader Agent of Change (AoC) yang sebelumnya sudah diberikan pembekalan pada pelatihan AoC untuk dapat melakukan berbagai jenis skrining.
dr. Astrina Yulda menjelaskan pada pembekalan AoC materi yang diberikan adalah seputar frail.
“Jangan hanya lansia itu apa dan jumlahnya berapa, tapi kita belajar bagaimana frail ini menjadi topik yang dipikirkan,” ujarnya.
“Kita bukan hanya memeriksakan kesehatan lansia, tapi juga harus menggolongkan lansia ke 3 tipe, untuk mencegah lansia-lansia yang masih mampu, masih hebat dan berdaya guna itu tidak jatuh menjadi lansia yang tua renta,” sambungnya.(adv)