Terima Penghargaan BKN Award 2023 Terbanyak, Khofifah: Layanan Publik Makin Cepat

BKN-Award-2023

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) menerima penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam acara Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2023. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKN Bima Haria Wibisana. Foto: Pemprov Jatim untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Jawa Timur (Jatim) menjadi provinsi penerima penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2023 terbanyak se-Indonesia. Sebanyak 34 penghargaan diberikan untuk 16 pemerintah kabupaten/ kota dan lima penghargaan untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKN Bima Haria Wibisana kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Penghargaan diberikan sebagai apresiasi bagi Instansi Pemerintah yang dinilai telah berhasil melaksanakan penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkupnya masing-masing, termasuk pemanfaatan layanan digital ASN.

Pemprov Jatim menerima untuk semua kategori. BKN memberikan berbagai penghargaan untuk kategori Implementasi Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) Manajemen ASN dan Pengembangan Kompetensi, masing-masing untuk kategori pertama terbaik. Diberikan pula penghargaan Ranking 2 Penerapan Pemanfaatan Data-Sistem Informasi dan CAT, Ranking 5 untuk Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja, serta Ranking 5 untuk Perencanaan Kebutuhan Dan Mutasi Kepegawaian.

Khofifah menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan baik untuk Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/ kota se-Jatim. Kendati penghargaan yang diterima cukup signifikan, Khofifah mengajak para ASN di Jatim untuk senantiasa berupaya menjadi lebih baik dari hari kemarin.

“Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini. Dengan adanya standar ini kita bisa mengajak para ASN untuk berfastabiqul khoirot (berlomba menuju kebaikan), senantiasa menjadi lebih baik dari hari kemarin sesuai dengan semangat Jatim Berkah dan optimis Jatim Bangkit,” ungkap Khofifah dalam keterangannya, Jumat (9/6/2023).

Khofifah mengimbau
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim untuk menjadikan BKN Award sebagai standar capaian kerja bagi ASN di berbagai sektor untuk terus beradaptasi dengan berbagai perubahan kebutuhan kompetensi global.

“Awarding seperti ini memberikan referensi standar atas kinerja seperti apa yang patut dicapai sesuai standart kompetensi yang dibutuhkan. ASN harus kita dorong supaya memenuhi standar kompetensi yang yang dibutuhkan,” ujarnya.

“Melalui BKN Award ini tentu kita semua dapat mengukur kapasitas manajemen ASN dari masing-masing kabupaten /kota termasuk kami di Pemprov Jawa Timur. Untuk kepala BKD, semoga setelah ini makin banyak lagi beragam penguatan kompetensi yang terpenuhi,” imbuhnya.

Salah satu tolak ukur itu, menurut Khofifah adalah indeks daya saing global. Ia mengimbau agar pengayaan diri ASN dapat menjadikan mereka sebagai sumber daya manusia (SDM) produktif, dan selalu dibarengi dengan pikiran terbuka terhadap perubahan.

“Di sini kita harus terus bisa berproses, harus terus bisa beradaptasi. Kita berharap supaya format seperti ini akan makin terukur, di mana kita bisa memberikan yang terbaik sesuai kemampuan kita,” ucap Khofifah.

“Mengacu pada global competitiveness index, kita harus melakukan aksi perubahan serta meningkatkan efektifitas kerja kita,” tambahnya.

Khofifah menyebut, dari segala pengayaan itu, ASN diharapkan mampu mengatasi ketidakpastian dinamika global melalui pemahaman komprehensif yang baik. Juga berhubungan dengan kemampuan pemecahan kompleksitas masalah.

“Oleh karena itu penguatan demi penguatan kita terus lakukan. Mari gencarkan sinergi baru yang menginspirasi ASN-ASN handal,” jelasnya.

“Mengubah uncertainty menjadi understanding. Mengubah sesuatu yang complex menjadi lebih clear, mengubah ambiguity menjadi awareness serta mengubah volatality menjadi vision. Ini yg dikenal VUCA versus VUCA,” sambungnya.

Khofifah mencontohkan, soft skill dan hard skills para ASN akan terasah dengan melakukan berbagai pelatihan. Seperti di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Jawa Timur yang memiliki Sistem pengembangan kompetensi secara mandiri (Sibangkodir), hingga pengiriman pelatihan ke Malaysia dan Singapura yang memiliki daya saing SDM global jauh lebih tinggi.

“Berbagai pelatihan kepemimpinan baik itu Pim II di BPSDM Jatim, maupun latihan kepemimpinan oiiadministrator serta pengawas, semua pasti akan memberikan pengayaan tertentu bagi efektifitas organisasi asal ekosistemnya terbangun,” jelasnya.

“Masalah yang ada di Jatim seputar SDM ini membutuhkan kemampuan manajerial skill kita semua, perlu sinergi pemprov, pemkab, dan pemkot,” lanjutnya.

Sebagai informasi, penghargaan BKN Award 2023 juga diberikan kepada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur di bawah Wilayah Kerja Kantor Regiobal II Surabaya. Di antaranya kategori Implementasi Manajemen ASN terbaik, diraih oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jember, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kota Mojokerto dan Kota Surabaya.

Selanjutnya, kategori Perencanaan Kebutuhan Dan Mutasi Kepegawaian, penghargaan diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dan Kabupaten Trenggalek yang meraih Ranking 1, Kabupaten Blitar yang meraih Ranking 2, Kabupaten Lumajang yang meraih Ranking 3, Kota Madiun yang meraih Ranking 4 dan Kabupaten Bojonegoro yang meraih Ranking 5.

Lalu ada pula kategori pengembangan kompetensi, yang Ranking 1-nya diraih oleh Pemkot Mojokerto, Ranking 2 oleh Kabupaten Tulungagung dan Ranking 4 diraih oleh Kota Madiun dan Kabupaten Banyuwangi. Setelahnya, kategori Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja, terbaik pertama diraih oleh Pemkot Surabaya, kedua Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek pada posisi ke empat.

Kategori Penerapan Pemanfaatan Data-Sistem Informasi dan CAT posisi pertama diraih oleh Kota Batu, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Lumajang. Sementara posisi kedua diraih oleh Pemerintah Kota Madiun, posisi ketiga diraih oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Pemkot Probolinggo dan Kota Mojokerto pada posisi keempat, dan Pemkot Surabaya pada posisi kelima. Terakhir, yakni kategori special mention-Komitmen Peningkatan Pelayanan Kepegawaian, diraih oleh Pemkab Pasuruan dan Kota Probolinggo.(nas)

Exit mobile version