Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem di Banten

Hj-Virgojanti-2

Plh sekda Banten Hj Virgojanti saat memimpin rapat (foto istimewa)

INDOPOS.CO.ID – Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Virgojanti mengatakan, inflasi di Provinsi Banten terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks gabungan 3 kota di Banten, inflasi pada Mei 2023 year on year (yoy) mencapai 3,67 persen. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten waspada terhadap cuaca ekstrem, el Nino yang bisa berdampak pada produksi pangan.

Hal itu diungkap oleh Virgojanti usai Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Selasa (13/6/2023).

“Pemprov Banten terus mendukung pengendalian inflasi di Kota Cilegon dan Kota Serang. Kita melakukan koordinasi dengan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Kota Cilegon dan Kota Serang,” kata dia.

Virgojanti menjelaskan, intervensi pasar melalui pasar murah yang pekan lalu dilaksanakan di Kota Serang cukup efektif. Meski dilakukan di luar pasar, saat ini harga telur sudah mendekati harga acuan Pemerintah.

“Kita juga menggerakkan Tim Satgas Pangan Provinsi Banten agar tidak terjadi pemanfaatan kondisi ini. Apalagi sebentar lagi kita memasuki Hari Raya Idul Adha, kita juga berusaha melakukan pemenuhan hewan kurban dari daerah penghasil,” ungkapnya.

Menurut Virgojanti, ketersedian kebutuhan pangan di Banten masih terkendali. Banten terus waspada terhadap ketersediaan bahan pangan karena pemenuhan beberapa bahan pangan dipasok dari daerah lain. Di antaranya cabai, bawang merah, dan bawang putih.

“Pada beberapa komoditas pangan, di beberapa daerah indikatornya sudah menunjukkan warna merah dan ada juga daerah yang masih berwarna hijau. Kita diminta mengantisipasi terhadap kondisi cuaca ekstrem yaitu el Nino,” papar dia.

“Kita harus hati-hati dan antisipasi di wilayah penghasil ada kemungkinan juga terdampak el Nino,” tambahnya.

Virgojanti mengungkapkan, dampak el Nino tidak hanya berdampak pada pemenuhan barang kebutuhan pangan dari dalam negeri. El Nino juga bisa berdampak pada beberapa negara produsen pangan sehingga berdampak terhadap pemenuhan barang kebutuhan pangan dari luar negeri atau impor.

“Intinya, kita harus mengantisipasi dengan memperkuat kebutuhan pangan daerah kita melalui langkah-langkah nyata melalui dinas teknis,” ucapnya.

“Supaya kondisi ketersedian pangan dan harga di Provinsi Banten tetap terkendali,” tambahnya.

Virgojanti mengatakan, Pemprov Banten juga mengantisipasi dampak el Nino dengan penguatan produksi kebutuhan pangan. Pemprov Banten menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta pihak-pihak terkait dalam penguatan produksi bahan pangan.

Menurutnya, Dinas Pertanian Banten juga menyiapkan Tim Brigade Pompa untuk beberapa daerah rawan kekeringan. Tim ini utamanya ditujukan untuk daerah pertanian yang rawan kekeringan di Banten Selatan. Tujuannya, agar tetap terjaga kebutuhan air lahan pertaniannya.

“Wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.(yas)

Exit mobile version