Profilaksis Diklaim Bisa Cegah Meluasnya Antraks di Gunungkidul

hewan-ternak-sapi-2

Ilustrasi hewan ternak sapi. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Imran Pambudi mengatakan, Organisasi Pemerintah Daerah terkait bersama Satgas One Health Kecamatan Semanu memberikan pengobatan profilaksis kepada populasi terpapar antraks untuk pencegahan.

Saat ini, ada 125 orang yang diberikan pengobatan profilaksis di Gunung Kidul, Yogyakarta. Sebanyak 87 di antaranya berstatus seropositif. Seropositif artinya pasien pernah terpapar antraks, tapi tanpa gejala klinis karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi.

“Jadi 87 orang itu adalah yang seropositif tanpa gejala. Oleh karena itu, tidak bisa kita masukan ke dalam katagori positif antraks, dan inilah orang-orang yang akan diberikan pengobatan profilaksis,” kata dr. Imran dalam laman resmi Kemenkes dilihat, Jakarta, Jumat (7/7//2023).

Kemenkes mengimbau melalui surat edaran bagi semua Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan di Yogyakarta, meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian antraks pada manusia dan mengantisipasi penyebaran ke daerah lain.

Faskes yang akan ditingkatkan kapasitasnya ialah 25 puskesmas dan 30 rumah sakit di Sleman, 18 puskesmas dan 26 rumah sakit di Kota Yogyakarta.

Selain itu, 27 puskesmas dan 20 rumah sakit di Bantul, 30 puskesmas dan 5 rumah sakit di Gunungkidul. Serta 21 puskesmas dan 10 rumah sakit di Kulon Progo.

“Jadi kita sekarang sudah mengimbau, sudah keluarkan surat edaran untuk kewaspadaan dari semua faskes di Yogyakarta. Bukan hanya di Gunungkidul, tapi di kabupaten yang lain di DIY,” ujarnya.

Antraks merupakan suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, yang dapat menular ke manusia.

Ada tiga korban meninggal akibat penyakit tersebut, satu teridentifikasi suspek antraks berinisial WP (72) dan dua orang lainnya, memiliki gejala terpapar antraks. Kasus suspek antraks dilaporkan dalam rentang waktu Mei – Juni 2023.(dan)

Exit mobile version