INDOPOS.CO.ID – Sebanyak 28 kecamatan di Kabupaten Lebak Provinsi Banten mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang terjadi sejak bulan Juli lalu, sehingga menimbulkan kesulitan pasokan air bersih.
Bencana kekeringan yang melanda daerah itu berdampak pada ketersediaan air bersih bagi masyarakat serta tertundanya gerakan percepatan tanam padi dan pengembangan budi daya ikan tawar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak mengalami kekeringan akibat kemarau panjang,namum ada 16 kecamatan yang dilanda kekeringan ekstrem seperti di Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah dan Cibadak.
Kemudian, Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.
Febby menjelaskan, kekeringan yang terjadi saat ini membuat masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
“Selain dapat mengakibatkan krisis air bersih, kami memperkirakan kekeringan itu akan berdampak pada pendapatan ekonomi masyarakat, karena akan memengarihi gerakan percepatan tanam, dan pengembangan budi daya air tawar, atau kegiatan ekonomi lainnya yang sangat bergantung pada pasokan atau ketersediaan air yang cukup banyak,” kata Febby,Kamis (7/9/2023).
Dikatakan, ancaman kekeringan yang mengancam Kabupaten Lebak itu adalah akibat musim kemarau yang cukup panjang sehingga mengakibatkan sumber air andalan warga berkurang bahkan hingga mengering.
“Selama ini, masyarakat di daerah itu masih memanfaatkan pasokan air bersih dari pompa bawah tanah, sumber mata air, sumur juga aliran sungai. Namun, sejak sepekan terakhir ini mengalami kekeringan akibat kemarau,”ujarnya
Untuk menanggulangi kesulitan pasokan air bersih, BPBD Lebak telah mendistribusikan air bersih ke sejumlah warga di beberapa desa dan kecamatan.
“Kami siap menyalurkan pasokan air bersih untuk masyarakat setelah adanya pengajuan dari kecamatan. Kami minta masyarakat untuk segera melapor pada BPBD setempat jika terjadi kesulitan pasokan air bersih. Kami telah berkoordinasi dengan Perusahaan daerah Air Minum (PDAM), dan siap mendistribusikan pasokan air bersih ke lokasi yang dilanda kekeringan itu,” katanya.
Sementara di Kabupaten Pandeglang dilaporkan,bencana kekeringan yang terjadi akibat kemarau panjang terus meluas melanda 6 kecamatan,yaitu, Kecamatan Patia, Sukaresmi, Munjul, Picung, Sindangresmi, dan Kecamatan Angsana.
Kondisi terparah kekeringan terjadi di Kecamatan Patia. Di daerah ini ada 10 desa yang dilanda kekeringan, dan sudah ditetapkan siaga kekeringan.
Dampak dari kekeringan yang melanda hampir seluruh wilayah Banten tersebut membuat Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto memberikan bantuan berupa pendistribusian air bersih sekaligus meresmikan Penyediaan Sumur Bor dan Pompa Air di Kampung Lamaran RT/05 RW/02 Kelurahan Bendung Kecamatan Kasemen Kota Serang pada Kamis (7/9/2023).
Kabid humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan, bahwa Polda Banten telah menyalurkan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan dampak dari gejala El-Nino yang terjadi di Indonesia termasuk di wilayah Banten.
“Semoga bantuan air bersih ini bermanfaat untuk masyarakat Kampung Lamaran RT/05 RW/02 Kel. Bendung Kec. Kasemen Kota Serang karena krisis air terjadi akibat kemarau panjang yang terjadi di sejumlah daerah Banten,” kata Didik.
Sementara itu Tokoh Masyarakat Ustadz Hasan Basri mengapresiasi segala bentuk bantuan yang diberikan oleh Polda Banten kepada masyarakat. “Terimakasih setinggi-tingginya kepada Polda Banten atas segala keperduliannya kepada masyarakat kami yang mana manfaatnya bagi kami sangat essentials, mengingat air adalah kebutuhan utama bagi kami dalam kehidupan, semoga apa yang telah diberikan Polda Banten menjadi ladang ibadah di sisi Allah SWT,” kata Hasan. (yas)