BMKG: Mekanisme Pergerakan Gempa Tanibar Mendatar Naik

Gempa-Tanibar

Gempa di Tanibar Foto: BMKG untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa di Barat Laut Tanibar, Maluku disebabkan adanya deformasi batuan dalam slab lempeng yang tersubduksi di bawah laut.

“Gempa jenis dan mekanisme ini gempa merupakan jenis gempa menengah,” kata Daryono dalam akun Twitternya, Sabtu (23/9/2023).

Dari catatan BMKG, dikatakan Daryono, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (Oblique Thrust Fault).

“Hingga pukul 22.25 WIB terjadi gempa susulan,” katanya.

Menurut Daryono, dampak gempabumi dirasakan di daerah Saumlaki hingga Sorong. Gempa tidak berpotensi tsunami. “Gempa dirasakan skala (MMI) III-IV Saumlaki, Maluku Tenggara, III Marsela, III Sorong,” kata Daryono.

Diketahui, gempa dengan magnitudo (M) 6.6 terjadi di laut Banda. Namun kemudian hasil analisis BMKG gempa berkekuatan M6.3.

“Gempa terjadi Jumat (22/9/2023) pukul 21.59 WIB. Gempa berpusat di laut, 184 Barat Laut Tanibar dengan kedalaman 214 Km,” kata BMKG.(nas)

Exit mobile version