Muktabar: Maulid Nabi Muhammad SAW Refleksi Umat Muslim untu Menanamkan Nilai Kehidupan

Muktabar-wahid

Pj Gubernur Banten Al Muktabar bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-30 K.H. Moh. Amin di Masjid Jami Baitul Muhtadin, Kampung Tegal Kamal, Desa Renged, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis (28/9/2023) malam. Foto: Humas Pemprov Banten

INDOPOS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan peringatan Maulid merupakan refleksi bagi umat muslim untuk terus menanamkan nilai-nilai yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Muktabar, saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-30 K.H. Moh. Amin di Masjid Jami Baitul Muhtadin, Kampung Tegal Kamal, Desa Renged, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis (28/9/2023) malam.

“Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan nilai-nilai yang diajarkannya untuk kebaikan kita dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat,” ungkapnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Parihartono, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banten dan tamu undangan yang lainnya.

Muktabar mengatakan, banyak hal yang dapat diteladani dari akhlak Nabi Muhammad SAW.

“Kita sebagai manusia biasa banyak memiliki kekurangan dan kesalahan. Tentunya hal itu, harus kita terus jalankan. Dan, dengan itu kita Insya Allah akan bersama beliau di surga Allah SWT,” ucapnya.

Selain itu, Al Muktabar juga menuturkan terdapat beberapa pesan yang disampaikan Wapres Ma’ruf Amin, diantaranya menjaga keseimbangan duniawi dan akhirat.

“Islam mengajarkan kita untuk duniawi dan akhirat dapat berjalan dengan baik. Sehingga duniawi dan akhirat harus dapat diupayakan capaiannya seimbang,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin berpesan pentingnya mencetak ulama bagi keselamatan generasi berikutnya.

“Untuk menyelamatkan generasi kita, maka kita perlu mencetak betul ulama-ulama,” ujarnya.

Wapres juga menjelaskan, alasan ulama-ulama ini perlu dibentuk, lantaran ulama yang telah ada tidak akan hidup selamanya.

“Allah tidak akan mengambil ilmu dari bumi dengan mencabutnya, melainkan Allah akan mengambil ilmu dengan mewafatkan para pemilik ilmu,” urai dia.

Tidak hanya itu, Ma’ruf juga menjelaskan terkait pandangan cinta kepada dunia, dengan merujuk terhadap pemikirian ulama beaar Syekh Nawawi Al Bantani.

“Mencari rizki seperti apa yang digambarkan oleh Syekh Nawawi, itu merupakan al jihadul akbar,” tuturnya.

“Jadi kita harus menyeimbangkan keduanya. Saya melihat pandangan Syekh Nawawi, bahwa kita juga harus membangun dunia ini,” kata Ma’ruf.(yas)

Exit mobile version