Lewat Dialog Interaktif dan Seni Budaya, Bea Cukai Purwokerto Kampanyekan Gempur Rokok Ilegal

Lewat Dialog Interaktif dan Seni Budaya, Bea Cukai Purwokerto Kampanyekan Gempur Rokok Ilegal - bc ip 2 - www.indopos.co.id

Bea Cukai Purwokerto bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memanfaatkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau dan mengadakan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal di Tribun Jateng dan Satelit TV Purwokerto. (Dok. Bea Cukai)

INDOPOS.CO.ID – Berbagai upaya dalam menekan peredaran rokok ilegal terus dilakukan oleh Bea Cukai Purwokerto. Kali ini Bea Cukai Purwokerto bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memanfaatkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau dan mengadakan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal di Tribun Jateng dan Satelit TV Purwokerto.

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Fungki Awaludin, mengungkapkan, sosialisasi lewat saluran televisi tersebut merupakan salah satu cara pemerintah daerah bersama Bea Cukai mengedukasi masyarakat.

“Sosialisasi ini memberikan informasi kepada masyarakat terkait ciri dan dampak rokok ilegal, cara masyarakat menyampaikan laporan terkait adanya peredaran rokok ilegal, serta manfaat yang diterima masyarakat jika rokok ilegal dapat diberantas,” kata Fungki.

Dengan adanya sosialisasi melalui talkshow ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan dapat memberikan pemahaman mengenai kontribusi cukai untuk negara serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak mengonsumsi maupun mengedarkan rokok ilegal.

Tidak hanya lewat dialog interaktif, Bea Cukai Purwokerto juga mengedukasi masyarakat terkait bahaya rokok ilegal lewat kesenian. Bersama Dinkominfo Kabupaten Banyumas, Bea Cukai Purwokerto mengedukasi masyarakat umum melalui Pagelaran Kesenian Ebeg Banyumasan di Lapangan Desa Gunung Wetan, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.

“Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk menyampaikan kepada masyarakat Desa Gunung Wetan sekaligus menyambung lidah, menyebarkan informasi terkait Gempur Rokok Ilegal. Baik kepada masyarakat atau penjual di warung – warung,” pungkas Fungki. (ipo)

Exit mobile version