INDOPOS.CO.ID – Pengamat politik dari Lembaga Riset dan Strategis Gawekuta Institute Bahroji mengatakan, Airin Rachmi Diany salah satu dari keluarga Ratu Atut Chosiyah mantan Gubernur Banten, harus mulai berpikir untuk berpindah perahu (baca partai-red) agar tidak menjadi mainan partai Golkar.
“Keluarga besar Atut harus berpikir untuk mengambil opsi bergabung dengan PKB untuk mengusung Airin agar tidak jadi mainan partai Golkar di pilgub Banten,” ujar Bahroji kepada indopos.co.id, Kamis (15/8/2024).
Hal ini, kata Bahroji, mengingat partai Golkar hingga kini tak kunjungi menetapkan dan mengeluarkan surat rekomendasi untuk Airin Rachmy Diani yang merupakan adik ipar Ratu Atut Chosiyah menjadi calon Gubernur Banten 2024.
Padahal, kata Bahroji, Airin telah bergerak secara masif mensosialisasikan diri untuk maju menjadi Calon Gubernur Banten sejak 4 tahun lalu, seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPP partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.
”Airin atau dinasti Atut bisa menggunakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju di Pilgub Banten, jika Golkar masih tarik ulur untuk mengeluarkan surat rekomendasi untuk Arin,” ujar Bahroji yang juga owner Sultan TV ini.
Bahroji menilai, Airin telah memiliki modal yang lengkap dari sisi jaringan, finansial dan relasi kekuasaan. “Saya kira, pak TCW (Tubagaus Chaeri Wardana) suami dari ibu Airin sebagai king makernya harus mulai berpikir untuk pindah perahu, dan berani meninggalkan partai berlambang pohon Beringin yang selama ini tempat mereka bernaung,” ungkap alumni Kajian Sekolah Stratejik dan Global Universitas Indonesia ini.
Langkah ini bisa menjadi bargaining position bagi keluarga Atut yang notabene mengendalikan pemerintahan birokrasi di Banten.
“Suka tidak suka, faktanya sejak bu Atut menjabat 2006 menjadi Gubernur definitif, konsolidasi keluarga ini sangat massif. Mereka bisa masuk ke semua warna kok,” jelas bekas wartawan salah satu televisi nasional ini.
Langkah fundamental ini memang agak berisiko namun hal ini sangat mungkin dilakukan jika melihat konsolidasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang masih cair.
“PKB akan sangat mempertimbangkan langkah ini. Di Jawa Barat misalnya, PKB mau gabung dengan PDIP, meskipun masih bisa berubah, tapi saya kira koalisi PKB dan PDIP telah terjadi di Jawa Barat,” ungkapnya.
Hal serupa bisa dilakukan di Banten, dengan meyakinkan PDIP sebagai koalisi PKB. Jika koalisi ini terjadi maka keduanya memiliki 14 kursi DPRD Banten sehingga bisa mengajukan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Elite PDIP sudah jelas siap mendukung Airin, begitupun PKB jika kita tracking juga mempertimbangkan Bu Airin untuk Cagub. Artinya, tidak ada resistensi dari keduanya,” ungkap Oji di kantornya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Jika itu dilakukan, maka peluang ini sangat cair dilakukan komunikasi antara elit PDIP dan PKB untuk melawan dominasi KIM plus di Banten yang telah merekomendasikan Andra Soni dan Dimyati Sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bakal Wakil Gubernur Banten 2024-2029. (yas)