INDOPOS.CO.ID – Sebagai langkah strategis dalam mengatasi banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, PT Brantas Abipraya (Persero) mengumumkan proyek pembangunan Bendungan Cijurey sebagai bentuk bagian dari komitmen BUMN Konstruksi ini terhadap keberlanjutan perusahaan. Bendungan ini dibangun di sungai Cihoe, anak Sungai Cipamingkis, yang mana nantinya diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir yang sering melanda kawasan Karawang dan Bekasi.
Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi, menyatakan, “Pembangunan bendungan ini merupakan kontribusi Brantas Abipraya dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Karawang dan Bekasi. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.”
Ditargetkan tuntas pada tahun 2028, bendungan ini nantinya akan dibuat dengan memiliki tipe zonal urugan random tanah dengan inti tegak, yang mana memiliki tinggi mencapai 77 meter dan panjang puncak bendungan sekitar 625 meter. Bendungan Cijurey ini nanti, diharapkan mampu mereduksi potensi banjir hingga 59,33% dan juga diharapkan bendungan ini akan menyediakan air irigasi bagi lahan persawahan seluas 2047 hektar dan menghasilkan air baku sebesar 0.71 m3 per detik dan juga energi listrik melalui PLTA sebesar 2×0,5 MW.
Selain fungsi utamanya menahan banjir, bendungan ini nantinya juga diharapkan mampu mengatasi masalah kekeringan yang sering melanda daerah sekitar Karawang dan Bekasi. Sebagai bagian dari upaya mitigasi kekeringan, Tim Proyek Brantas Abipraya memanfaatkan limbah air wudhu untuk budidaya tanaman selama musim kemarau.
Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya menekankan pentingnya Bendungan Cijurey ini, “Bendungan Cijurey tidak hanya berfungsi sebagai penangkal banjir, tetapi juga sebagai solusi irigasi di musim kemarau. Kami juga menerapkan inovasi dalam pengelolaan air untuk memastikan keberlanjutan lingkungan”.
Adapun ruang lingkup pekerjaan pada pembangunan bendungan ini diantaranya adalah pekerjaan persiapan, bangunan pengelak, bendungan utama, instrumentasi, pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal, bangunan fasilitas dan penunjang operasional yaitu pengerjaan Dermaga Apung dan penunjang penerapan SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi).
“Dalam penyelesaiannya, Brantas Abipraya akan berfokus untuk menghasilkan karya konstruksi bendungan yang unggul, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Ini salah satu langkah kami berkontribusi dalam pengendalian bencana alam banjir, bagaimana Brantas Abipraya hadir untuk membangun negeri,” tutup Toha. (adv)