INDOPOS.CO.ID – Ketua Umum Ormas Barisan Aktivis dan Advokasi Keluarga Banten (Badak Banten Perjuangan), Eli Sahroni menduga sekelompok elite politik tengah merancang upaya untuk merebut jabatan Ketua DPC di salah satu Partai di Lebak.
Mereka disebut melakukan upaya mempidanakan JIJ (Junaedi Ibnu Jarta) dan sejumlah aktivis Lebak atas kasus aksi unjukrasa yang berujung tewasnya Yadi Suryadi anggota SatpolPP Lebak pada 23 September lalu di depan kantor DPRD Lebak.
Eli Sahroni mencurigai bahwa oknum anggota DPRD Lebak diduga terlibat dalam agenda kelompok elit politik ini yang berusaha menciptakan narasi negatif terhadap aksi tersebut melalui media sosial.
“Mereka ingin meyakinkan publik bahwa aksi tersebut bersifat anarkis dan bahwa kematian Yadi adalah hasil dari insiden di depan kantor DPRD Lebak,” ujar Eli yang juha mantan wartawan ini kepasa indopos.co.id ,Kamis (17/10/2024).
Menurt Eli Sahroni, tudingan terhadap kelompok elit politisi ini tidak memiliki dasar yang kuat. Dede Kodir, salah satu terperiksa dalam kasus ini, bahkan mengakui bahwa aksi itu dilakukannya atas inisiatif sendiri tanpa didesak oleh pihak manapun.
“Dede Kodir dalam hal ini adalah sosok sentral dalam pergerakan aksi,” ungkap Eli yang memiliki julukan King Badak ini.
Tudingan ini semakin terkonfirmasi melalui akun TikTok yang diduga dimiliki oleh oknum anggota DPRD Kabupaten Lebak.
Dalam video yang diunggah, terdengar ajakan untuk menyeret aktor utama di balik aksi tersebut yang kemudian menimbulkan kejadian tragis yang merenggut nyawa anggota satpol PP Lebak.
Eli Sahroni menegaskan bahwa oknum anggota dewan tersebut seolah memprovokasi opini publik dengan narasi yang menyalahkan aksi di kantor DPRD Lebak sebagai pemicu insiden tersebut.
Ketua Umum DPP Badak Banten Perjuangan dan juga aktivis, Eli Sahroni mendesak Kapolres Lebak untuk menghentikan langkah hukum terhadap aktivis yang ditahan.
Ia merasa bahwa proses hukum yang tengah berjalan diduga dipolitisasi oleh kelompok elit politik dan diduga tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
“Penaganan kasus itu diduga tidak sesuai SOP,” tandasnya. (yas)