INDOPOS.CO.ID – Setelah sempat diprotes dan didemo oleh warga, akhirnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Banten, membangun jembatan darurat untuk kelancaran lintasan transportasi warga yang menghubungkan Desa Muncang dan Ciminyak, Kecamatan Muncang.
“Alhamdulillah hari ini Dinas PUPR Lebak merealisasikan janjinya kepada warga untuk membangun jembatan darurat, karena jembatan darurat bambu yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat kurang layak dan rawan ambrol,” ujar Umar Vijay seorang tokoh Ormas di wilayah tersebut, Sabtu (26/10/2024).
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari Dinas PUPR saat Ormas Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) melakukan audensi dengan dinas tersebut, bahwa lamanya pembangunan jembatan darurat itu memakan waktu tiga hari.
“Janji dari Dinas PUPR saat audensi dengan kami, pembangunan jembatan darurat ini memakan waktu selama 3 hari dan mudah-mudahan tidak ada kendala, sehingga warga bisa menggunakan jembatan darurat itu untuk lintasan transporsi, sambil menunggu selesainya pembangunan jembatan permanan Ciminyak-Muncang oleh pemborong,” terangnya.
Umar menambahkan, sebagai bentuk kepedulian kepada warga anggota Ormasnya juga ikut membantu Dinas PUPR dalam membangun jembatan darurat tersebut agar pengerjannya sesuai rencana.
“Apa yang bisa dibantu akan kita bantu, dan kita akan dampingi sampai selesai pembangunan jembatan darurat ini sebagai bentuk dari tanggung jawab moral kami,” cetusnya.
Edi seorang warga setempat juga berterima kasih kepada Pemkab Lebak yang telah memulai pembangunan jembatan durarat, karena sejak jembatan utama dibongkar karena akan dibangun jembatan baru, warga kesulitan hendak menyeberang sungai dari Ciminyak ke Muncang maupun sebaliknya.
“Kasihan itu adalah anak-anak sekolah maupun orang tua yang hendak menyeberang, karena jembatan bambu yang dibangun secara swadaya oleh warga itu sangat licin dan rawan ambruk,” ujarnya.
Ia pun berharap pembangunan jembatan utama secara permanen itu cepat selesai, agar aktvitas warga kembali berjalan lancar sehingga roda perekonomian di daerah itu kembali berjalan normal.
“Semoga pembangunan jembatan utama ini cepat selesai sebelum datangnya musim penghujan,karena saat musim penghujan arus Sungai Ciminyak ini sangat deras,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan massa dari organisasi masyarakat (Ormas) Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) Lebak menggeruduk Kantor Dinas PUPR Kabupaten Lebak, menuntut agar warga dibangunkan jembatan darurat yang bisa dilewati oleh kendaran roda empat maupun roda dua.
Pasalnya, sejak jembatan utama yang menghubungkan Muncang dan Ciminyak, Kecamatan Muncang dibongkar dan akan dibangunkan jembatan baru, Dinas PUPR tidak membuatkan jembatan darurat, sehingga praktis warga setempat hidup terisolasi, dan jika hendak menyeberang ke desa tetangga harus bertaruh nyawa menyeberangi jembatan bambu yang dibangun secara swadaya oleh warga yang sangat rawan ambruk. (yas)