Menpora Pimpin Rakor bersama Kemenkes-BNPB-KONI-KOI, Bahas Kebijakan Karantina Atlet

menpora

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat berbincang dengan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari (kiri) dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman (kanan), di sela rapat koordinasi bersama Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, KONI Pusat, KOI, pimpinan cabang olahraga serta stakeholder terkaitnya lainnya di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (19/1). Foto: Kemenpora

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memimpin rapat koordinasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), pimpinan cabang olahraga serta stakeholder terkaitnya lainnya di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (19/1).

Pertemuan tersebut membahas kebijakan karantina terhadap atlet yang berlaga di ajang kejuaraan internasional. Salah satu usul yang disampaikan yakni kebijakan terkait diskresi karantina terhadap pelaku olahraga.

“Kita baru saja rapat koordinasi, baru saja mendapatkan informasi dari cabor yang melaksanakan kegiatan olahraga di luar negeri, dan sekembalinya harus karantina dengan durasi yang cukup lama,” kata Menpora usai rapat.

Amali menerangkan, pertemuan tersebut juga membahas mengenai kejuaraan internasional yang akan berlangsung di Tanah Air. Usulan yang dibahas dalam rapat tersebut nantinya akan dikoordinasikan dengan sejumlah pihak terkait lainnya.

“Ada pengalaman kita ketika melakukan kegiatan bulutangkis di Bali akhir tahun lalu. Saya kira itu sukses. Sehingga keinginan-keinginan dari peserta (kejuaraan) yang datang ke Indonesia nanti juga bisa dilakukan seperti itu,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan, diskresi karantina dipandang perlu karena keterbatasan akses latihan selama karantina panjang akan memengaruhi stamina dan performa atlet.

“Permohonan diskresi itu nanti harapannya bisa diberikan jawaban dari hasil pertemuan ini. Kami melihat penting untuk adanya perlakuan yang bisa diberikan kepada atlet yang berjuang demi negara,” terangnya.

“Kebijakan ini dirasa perlu. Sehingga bisa memaksimalkan performa mereka (atlet) untuk prestasi olahraga yang lebih baik lagi. Ada banyak agenda olahraga kedepannya,” tambahnya.

Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menambahkan, usulan yang disampaikan tadi bisa ada jalan keluar dan solusinya. Tentu kebijakan tersebut sangat ditunggu.

“Sehingga seperti atlet pelatnas kalau mereka harus tryout luar negeri dan kembali ke Indonesia kemudian karantina dalam sekian hari tidak keluar dari ruangan itu akan berdampak kepada kebugaran atlet. Semoga event-event internasional yang nantinya akan kita ikuti dapat berjalan dengan baik,” tuturnya. (rmn)

Exit mobile version