Erick Thohir Ucapkan Terima Kasih kepada Menpora yang Terus Dukung Perkembangan Olahraga Indonesia

menpora

Erick Thohir sebagai anggota dewan (Board Member) FIBA sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan keterangan di sela jumpa pers usai Drawing FIBA Asia Cup, di Plaza Mandiri SCBD Jakarta Selatan, Jumat (18/2) sore. Foto: Kemenpora

INDOPOS.CO.ID – Erick Thohir sebagai anggota dewan (Board Member) Federation Internationale de Basketball (FIBA) atau Federasi Basket Internasional sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali atas berbagai upayanya memajukan dan mengembangkan terus prestasi olahraga.

Khusus di cabang olahraga (cabor) bola basket, rekomendasi dan keyakinan kuat untuk terus mendukung penyelenggaraan Indonesia. Indonesia Basketball League (IBL), FIBA Asia Cup, dan World FIBA Cup merupakan sesuatu yang berarti penting bagi para atlet untuk memacu diri guna menuai prestasi terbaik.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menpora yang terus mendukung perkembangan prestasi olahraga Indonesia. Keseriusan, keyakinan, dan berbagai upayanya di tengah pandemi sangat berarti bagi dunia olahraga,” kata Erick saat jumpa pers usai Drawing FIBA Asia Cup, di Plaza Mandiri SCBD Jakarta Selatan, Jumat (18/2) sore.

Selain kepada Menpora, juga disampaikan terima kasih kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan semua pihak yang dengan kebersamaan memberikan dukungan.

“Terima kasih kepada Pak Menteri PUPR yang mendukung pembangunan sarana prasarana, Menteri Parekraf sahabat saya yang mengemas drawing dan sport tourism, dan saya sendiri sebagai Menteri BUMN konsen kepada apa yang digariskan Bapak Menpora dan arahan Bapak Presiden untuk 17 cabor, kita dukung,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Pusat Danny Kosasih menjelaskan sebagai tuan rumah ada hak kebebasan memilih group dan diputuskan memilih Group A adalah pertimbangan setidaknya ada dua negara yang sudah beberapa kali bertemu.

“Dalam waktu yang singkat beberapa menit saya harus memutuskan, dan dalam diskusi singkat termasuk dengan Manajer kita putuskan memilih Group A dengan pertimbangan bahwa kita ada dua negara yang sudah ketemu sehingga kita tahu kekuatan mereka dibandingkan group lain yang kita belum tahu sama sekali,” jelasnya. (rmn)

Exit mobile version