E-Sports Indonesia Bukan Cuma Pasar Tapi Juga Creator

sandiagauno

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (Lima Dari Kanan Jaket Merah), meninjau Pemusatan Pelatihan Nasional Pengurus Besar E-Sports Indonesia (PBESI) di Jeep Station Indonesia Resort, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, meninjau Pemusatan Pelatihan Nasional Pengurus Besar E-Sports Indonesia (PBESI) di Jeep Station Indonesia Resort, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Pemusatan pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan atlet-atlet yang akan berlaga dalam SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam pada 12-23 Mei 2022.

Dalam peninjauan ini, Sandiaga mengatakan e-sports merupakan salah satu dari pilar kebangkitan ekonomi Indonesia yang diharapkan mampu membuka lapangan kerja dan peluang usaha seluas-luasnya.

“Ada 52 juta stakeholders yang menggemari e-sport di seluruh dunia dan terus bertumbuh. Harapannya ke depan selain kita memiliki atlet-atlet kelas dunia, kita juga harus memiliki game-game yang mampu bersaing di pasar global,” kata Sandiaga.

Untuk itu, Sandiaga mengatakan Kemenparekraf berkomitmen mengembangkan potensi-potensi yang ada di industri game Indonesia yang memiliki kaitan erat dengan perkembangan e-sports di Tanah Air. Salah satunya dengan mendorong pengembangan lima game lokal yang diharapkan dapat mendunia.

“Harapannya kita bukan hanya menjadi pasar (game) tapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja,” katanya.

Kemenparekraf menjalin kerja sama dengan Kementerian Keuangan dengan membentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang bertujuan untuk mempersiapkan ekosistem ekonomi kreatif khususnya subsektor video game. BLU ini juga bertujuan untuk mempersiapkan Indonesia dalam menyambut World E-Sports Championship ke-14 di Bali pada November 2022.

“Karena ada pangsa ekonomi sebesar dua miliar dolar AS di industri game ini dan 90 persen dari angka tersebut mengalir ke luar negeri karena game-game ini tidak memiliki basis di Indonesia. Jadi harapannya nanti ada game-game yang di-develop (developer lokal) oleh karena itu perlu ada pelatihan, pendampingan, pembiayaan, marketing, maupun kekuatan SDM sebagai sebuah ekosistem eSport yang utuh. Ini akan disiapkan melalui BLU tersebut,” tandas Sandiaga. (ney)

Exit mobile version