Roman Abramovich Diduga Menderita Gejala Keracunan “Senjata Kimia”

abramovich

Miliarder Rusia selaku pemilik Chelsea Roman Abramovich. Foto: skysports.com

INDOPOS.CO.ID – Pemilik Chelsea Roman Abramovich diduga menderita gejala keracunan senjata kimia. Namun, berdasarkan laporan terakhir, Roman Abramovich dalam kondisi baik-baik saja dan akan melanjutkan pembicaraan damai antara Rusia dengan Ukraina.

Menurut situs investigasi Bellingcat, Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina menderita gejala “sakit menusuk di mata, tetapi kadar dan jenis racun kemungkinan tidak menyebabkan kerusakan yang mengancam jiwa dan kemungkinan besar racun tersebut hanya bermaksud untuk menakut-nakuti.

“Bellingcat dapat mengkonfirmasi bahwa tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia pada malam 3 hingga 4 Maret 2022 mengalami gejala yang konsisten seperti keracunan senjata kimia. Salah satu korban adalah pengusaha Rusia Roman Abramovich. Namun, seorang pejabat AS mengatakan pada hari Senin bahwa intelijen menilai penyebabnya adalah lingkungan, bukan keracunan,” bunyi tweet Bellingcat, yang dikutip Sky Sports, Selasa (29/3/2022).

Abramovich dilaporkan telah melakukan perjalanan antara Moskow dan Kyiv selama beberapa putaran negosiasi di tengah perang antara Rusia dengan Ukraina.

Berdasarkan laporan Wall Street Journal, miliarder (Roman Abramovich) dan setidaknya dua anggota senior tim Ukraina mengalami gejala termasuk mata merah, mata terasa ditusuk-tusuk, dan kulit wajah dan tangan mereka mengelupas.

Wall Street Journal kemudian melaporkan kondisi kesehatan ketiganya (Roman Abramovich dan dua anggota tim Ukraina), termasuk politisi Tatar Krimea Rustem Umerov, telah membaik dan kehidupan mereka tidak dalam bahaya.

“Abramovich, bersama dengan pengusaha Rusia lainnya, telah mengambil bagian dalam negosiasi bersama anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov. Putaran negosiasi pada sore hari tanggal 3 Maret berlangsung di wilayah Ukraina, dan berlangsung hingga sekitar pukul 10 malam. Tiga anggota tim perunding kembali ke sebuah apartemen di Kyiv malam itu dan merasakan gejala awal, termasuk radang mata dan kulit dan nyeri menusuk di mata. Gejalanya tidak mereda sampai pagi,” tulis Bellingcat dalam rangkaian tweetnya.

“Keesokan harinya kelompok perunding melaju dari Kyiv ke Lviv dalam perjalanan ke Polandia dan kemudian Istanbul, untuk melanjutkan negosiasi informal dengan pihak Rusia. Seorang penyelidik Bellingcat diminta untuk membantu memberikan pemeriksaan oleh spesialis senjata kimia. Berdasarkan pemeriksaan jarak jauh dan di tempat, para ahli menyimpulkan bahwa gejalanya kemungkinan besar akibat keracunan senjata kimia yang tidak ditentukan.Hipotesis alternatif yang lebih kecil kemungkinannya adalah penggunaan iradiasi gelombang mikro. Gejalanya berangsur-angsur mereda selama minggu berikutnya,” tambahnya.

Sebuah sumber mengkonfirmasi bahwa dia (Roman Abramovich) menderita gejala yang dicurigai keracunan setelah pertemuan pembicaraan damai antara negosiator Rusia dan Ukraina.

Mereka mengatakan Abramovich, bersama dengan dua pejabat Ukraina, menderita gejala termasuk mata merah, mata terasa ditusuk-tusuk dan menyakitkan, pengelupasan kulit di wajah dan tangan mereka serta beberapa kehilangan penglihatan.

Sumber itu menggambarkan kondisi Roman Abramovich sekarang baik-baik saja. Dikatakan, satu-satunya fokus Abramovich adalah terus melakukan pembicaraan damai antara Rusia dengan Ukraina.

Tentu saja, Roman Abramovich sedang mencoba untuk merehabilitasi citra publiknya. Dia ditampar dengan sanksi dari Inggris dan Uni Eropa sebagai akibat dari kedekatan dan ikatan sebelumnya dengan Kremlin dan (Putin) sendiri. Asetnya telah dibekukan dan dia sedang dalam proses mencari pembeli untuk Chelsea Football Club.

Sumber yang dekat dengan Abramovich mengatakan tidak jelas siapa kelompok yang melakukan itu. Namun surat kabar lain yang membuka cerita ini mengatakan bahwa pihak Ukraina menduga serangan itu dilakukan oleh kelompok garis keras di Moskow yang bertujuan menyabotase pembicaraan untuk mengakhiri perang. (dam)

Exit mobile version