INDOPOS.CO.ID – Pertandingan Manchester City versus Aston Villa berlangsung menegangkan di Etihad Stadium, Minggu (22/05/2022) WIB.
Man City yang tertinggal dua gol mampu membalikan keadaan pada menit-menit terakhir sehingga skor menjadi 3-2 untuk kemenangan City. Man City keluar sebagai juara Premier League.
Fans City di Etihad Stadium tampak tegang melihat tim kesayangan mereka tertinggal lebih dahulu melalui gol Matty Cash pada menit ke-37. Suasana makin tegang setelah Philippe Coutinho membuat Villa unggul 2 gol pada menit ke-69.
Akan tetapi pergantian taktik dari Josep Guardiola langsung membuahkan hasil. City bisa mencetak gol balasan pada menit ke-76 melalui Ilkay Gundogan.
Dua menit kemudian, Rodri membuat skor menjadi imbang 2-2. Menit ke-81, Gundogan sekali lagi mencetak gol dan membuat skor berbalik menjadi 3-2.
Fans Manchester City memang pantas ketar-ketir. Sebab mereka tak boleh meraih hasil seri apalagi kalah melawan Aston Villa. Sebab mereka sedang bersaing melawan Liverpool.
Liverpool menempel ketat Man City. Selisih poin mereka cuma satu angka saja.
Di laga lain di waktu yang sama, Liverpool menjamu Wolverhampton di Anfield. Pedro Neto sempat membuat Wolves unggul 0-1 pada menit ketiga. Namun Sadio Mane membuat skor menjadi 1-1 di menit ke-24.
Liverpool kemudian berbalik unggul 2-1 berkat gol Mohamed Salah pada menit ke-84. Andrew Robertson memastikan The Reds mengunci kemenangan dengan skor 3-1 pada menit ke-89.
Sayangnya, kemenangan ini sia-sia bagi Liverpool. Sebab mereka mengoleksi 92 poin sementara Manchester City 93 poin.
Hasil ini sendiri seperti de javu. Pada musim 2018/2019 Liverpool juga kalah dengan selisih satu poin atas Manchester City. Saat itu City mengoleksi 98 poin dan The Reds 97 poin.
Kesuksesan Manchester City menjadi juara Premier League 2021-22 ini sendiri tentu membuat Josep Guardiola tersenyum sumringah. Sebab menurutnya trofi Liga Inggris ini lebih sulit dimenangkan ketimbang Liga Champions.
Guardiola mengatakan memenangkan Premier League lebih rumit karena berbagai faktor.
“Premier League lebih sulit [daripada Liga Champions],” kata Guardiola.
“Saat kami menemukan gol, itu mengubah segalanya. Kami bermain dalam situasi yang tidak normal tetapi Anda harus mengatasinya. Gundogan adalah inside runner terbaik yang kami miliki. Kami tiba di sisi dan kami membutuhkan pemain dengan rasa tempo di dalam kotak dan dia yang terbaik,” kata Guardiola kepada Sky Sports, Senin (23/5/2022).
“Kami adalah legenda. Ketika Anda memenangkan Liga Premier empat kali dalam lima musim, itu karena orang-orang ini sangat, sangat istimewa. Kami akan dikenang. Gelar pertama kami menangkan dengan banyak margin, lalu di Brighton, lalu menang di kandang sendiri, penggemar dan sekarang dengan orang-orang, itu yang terbaik. Besarnya pencapaian Anda ditentukan oleh besarnya saingan Anda. Saya belum pernah melihat tim seperti Liverpool. Saya tahu ini sulit, tetapi selamat untuk mereka. Mereka membantu kami menjadi tim yang lebih baik,” katanya.
“Ada banyak minggu, banyak pertandingan, banyak cedera, saat-saat baik dan buruk, situasi yang berbeda. Sukses telah ada di sana dalam beberapa tahun terakhir. Berjuang untuk Premier League masuk akal setiap hari di ruang ganti,” ujarnya.
Guardiola menambahkan, ia tentu juga akan senang membuat Manchester City jadi juara Liga Champions. Tapi menurutnya meraih gelar Premier League lebih memuaskan.
“Saya tidak mengatakan bahwa Liga Champions tidak penting,” tegas Guardiola.
“Kami akan senang berada di Paris minggu depan, tetapi memenangkan 38 pertandingan berbeda dengan memenangkan enam atau tujuh, meskipun itu selalu menyenangkan,” serunya.
Bagi Josep Guardiola, kemenangan ini mengukuhkan dominasinya di Premier League bersama Manchester City. Sebab ini adalah gelar Liga Inggris yang keempat dalam lima tahun terakhir.
Guardiola pertama kali meraih gelar Premier League pada musim 2017-18. Dilanjutkan pada musim 2018-19.
Pada musim 2019-20, City gagal juara. Sebab Liverpool sukses mematahkan dominasi mereka di Liga Inggris.
Tapi pada musim 2020-21 kemarin, Manchester City sekali lagi berhasil meraih gelar Premier League. Saat itu City unggul 12 poin dari tim yang ada di posisi kedua yakni Manchester United. (dam)