Nottingham Forest Kembali ke Liga Premier setelah 23 Tahun Absen

Nottingham Forest

Pelatih Nottingham Forest Steve Cooper dikerumuni oleh para pemain Forest saat mereka merayakan kemenangan final play-off Championship. Foto: skysports.com

INDOPOS.CO.ID – Nottingham Forest memastikan kembali ke Liga Premier setelah 23 tahun absen berkat kemenangan 1-0 melawan Huddersfield di Wembley, Senin (30/5/2022) dini hari WIB.

Gol bunuh diri Levi Colwill setelah 43 menit pertandingan membuat Forest menjadi pemenang di final play-off Championship. Ini berarti Forest akan bermain di papan atas untuk pertama kalinya sejak 1999.

Ini melengkapi musim yang luar biasa bagi Forest, yang berada di dasar klasemen setelah delapan pertandingan ketika Steve Cooper mengambil alih pada akhir September.

Sementara itu, Huddersfield bermimpi untuk kembali ke Liga Premier setelah tiga tahun absen.

Terobosan datang tepat sebelum turun minum untuk Forest melalui Colwill yang malang. Colwill secara tidak sengaja mengubah tembakan James Garner ke gawangnya sendiri sehingga membuat Lee Nicholls di gawang Huddersfield tak berdaya.

“Saya sangat senang untuk para pemain dan pendukung. Saya pikir kami bermain bagus di babak pertama. Dan dari semua gol bagus yang kami cetak musim ini, kami mendapatkan satu seperti itu. Tetapi itu tidak masalah. Dan kami berhasil menyelesaikannya. Semua orang yang terhubung dengan klub sepak bola ini layak mendapatkan ini hari ini. Kami menantikan masa depan yang positif,” kata pelatih Nottingham Forest Steve Cooper, seperti dilansir Sky Sports, Senin (30/5/2022).

“Tentu saja melegakan tapi ini kebanggaan. Saya senang berada di klub sepak bola ini. Ini mengubah hidup saya. Keluarga saya ada di sini, keluarga para pemain ada di sini. Klub sepak bola ini adalah tentang memiliki sebuah kota. Itu datang bersama di hari pertandingan. Kami telah mengambil alih Wembley hari ini dan berada di Liga Premier,” tambahnya.

“Klub sepak bola ini dibangun di atas era positif dari masa lalu dan kami ingin membangunnya. Kami bangga akan hal itu tetapi pada saat yang sama kami perlu berpikir ‘bagaimana jika?’ Bisakah kami mendapatkan Liga Premier? Bisakah kami memainkan sepak bola yang atraktif? Bagaimana jika kami bisa mengembangkan pemain muda? Dan itulah yang telah kami lakukan untuk menunjukkan sikap dan komitmen untuk tidak dikalahkan. Kami pantas mendapatkannya,” katanya.

“Ini adalah dunia yang glamor menjadi pesepakbola dan manajer, tetapi juga dunia yang keras dan dengki. Dan saya hanya ingin para pemain tahu bahwa saya akan menjadi pendukung terbesar mereka dan memberi mereka segalanya dalam suka dan duka. Itu tidak berarti saya lembut dengan mereka atau tidak menuntut mereka, tetapi semua orang suka dicintai. Itulah yang kami coba lakukan dengan para pemain,” ujar Cooper.

Nottingham Forest, salah satu founding member English Premier League (EPL) akhirnya berhasil kembali ke kasta tertinggi.

Keberhasilan Nottingham ini tentu mendapatkan sorotan lebih. Betapa tidak, mereka sudah melewati 23 tahun di luar kasta tertinggi, kini mereka kembali dengan ambisi besar.

Kembalinya Nottingham juga mendapatkan dukungan ekstra. Bagaimanapun, di masa lalu mereka adalah salah satu klub top Inggris.

Tercatat, Nottingham terakhir kali bermain di kasta tertinggi Liga Inggris pada tahun 1999 silam. Kini, setelah 23 tahun berlalu, mereka akhirnya kembali bermain di level top.

Kembalinya Nottingham seharusnya dirayakan oleh para penikmat sepak bola Inggris. Di eranya, Nottingham bisa bersaing dengan klub seperti Liverpool dan Manchester United.

Terlebih, cerita kembalinya Nottingham musim ini juga cukup fantastis. Mereka sempat kesulitan di awal musim, tapi bisa perlahan-lahan memanjat klasemen.

Kebangkitan Forest dimulai dari datangkan Steve Cooper sebagai pelatih baru di akhir September 2021 lalu. Cooper mengubah banyak hal dan meningkatkan mentalitas tim.

Dampak kedatangan Cooper signifikan. Dia menuntun tim memenangi empat dari lima laga pertamanya dan hanya kalah sekali dalam 14 pertandingan awal.

Sejak kedatangan Cooper, tidak ada tim lain yang meraih poin sebanyak Forest. Bahkan raihan poin mereka lebih banyak daripada Fulham di periode yang sama.

Forest finis sebagai peringkat empat di klasemen akhir Championship. Artinya, mereka harus terlebih dahulu menempuh babak play-off untuk memperebutkan satu tiket promosi yang tersisa.

Kesempatan ini tidak disia-siakan. Mereka melawan Huddersfield dengan kepercayaan diri tinggi. Forest bisa mengatasi tekanan dengan baik dan bermain rapi untuk menundukkan lawan.

Huddersfield tidak bisa memberikan respons yang sepadan. Alhasil, Forest layak keluar sebagai pemenang dengan performa meyakinkan. (dam)

Exit mobile version