Asosiasi Sepak Bola Jerman Gugat FIFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga

Manuel-Neuer

Kapten tim nasional Jerman Manuel Neuer tidak akan memakai ban lengan One Love di pertandingan pembukaan melawan Jepang pada Piala Dunia di Qatar, Rabu (23/11/2022) malam ini. Foto: skysports.com

INDOPOS.CO.ID – Deutscher Fussball-Bund (DFB) atau Asosiasi Sepak Bola Jerman menggugat Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) ke Pengadilan Arbitrase Olahraga terkait larangan bagi kapten untuk menggunakan ban lengan bertuliskan One Love selama Piala Dunia di Qatar.

DFB telah mengatakan kepada Kapten Jerman Manuel Neuer untuk tidak mengenakan ban lengan pelangi dalam pertandingan pembukaan mereka melawan Jepang pada Rabu (23/11/2022) malam ini.

Mereka telah diperingatkan oleh FIFA akan menghadapi sanksi olahraga jika mereka melanggar aturan turnamen dengan mengizinkan kapten mereka mengenakan ban kapten yang mempromosikan keragaman dan inklusi.

Jerman mengharapkan Pengadilan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration for Sport (CAS) mengeluarkan keputusan cepat sehingga Neuer akan dapat mengenakan ban kapten bertuliskan One Love untuk pertandingan grup kedua Jerman melawan Spanyol pada Minggu (27/11).

Divisi ad hoc khusus CAS yang dibentuk untuk Piala Dunia ini bertujuan untuk membuat keputusan dalam waktu 48 jam setelah menerima laporan.

Direktur media DFB Steffen Simon mengatakan kepada radio Deutschlandfunk bahwa Inggris, yang merupakan tim pertama yang berencana memakainya, telah diancam dengan berbagai sanksi olahraga.

“Direktur turnamen pergi ke tim Inggris dan berbicara tentang berbagai pelanggaran peraturan dan mengancam sanksi olahraga besar-besaran tanpa merinci apa yang akan terjadi,” katanya seperti dilansir Sky Sports, Rabu (23/11/2022).

Simon, mengatakan enam negara lainnya kemudian memutuskan untuk menunjukkan solidaritas dengan Inggris dan tidak memakainya.

“Kami kehilangan ban kapten dan itu sangat menyakitkan tetapi kami adalah orang yang sama seperti sebelumnya dengan nilai yang sama. Kami bukan penipu yang mengaku memiliki nilai dan kemudian mengkhianati mereka,” katanya.(dam)

Exit mobile version