Usut Tuntas Kasus Kanjuruhan, Viking Bandung Tuntut PSSI Hentikan Liga 1

Tragedi-Kanjuruhan

Aparat menembakan gas air ke arah penonton di Stadion Kanjuruhan. Foto: Dok Twitter

INDOPOS.CO.ID – Viking Bandung mendukung aksi protes Aremania sebagai bentuk memelihara ingatan publik atas tragedi Kanjuruhan yang sampai saat ini jalan di tempat. Dukungan tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama supoter karena tidak ada rasa keadilan dari federasi sepak bola Indonesia atas hilangnya ratusan nyawa dalam tragedi tersebut.

Ketua Harian Viking Kampus Persib Club, Hagi Rizky Mijatovic meminta Pesatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan sementara liga yang sudah bergulir, hingga penanganan kasus tragedi Kanjuruhan selesai secara tuntas.

“Ini kenapa liga dijalankan, sedangkan kasus ini belum tuntas. Ini bukan tentang satu dua nyawa orang, tapi kan ratusan nyawa,” ujar Hagi Rizky saat dihubungi, Senin (12/12/2022).

Ia menyerukan agar seluruh suporter klub di Indonesia untuk memboikot seluruh pertandingan liga, karena kematian ratusan nyawa dalam tragedi Kanjuruhan masalah besar. Gerakan boikot ini, menurut dia, sebagai aksi protes dan menuntut agar ada penegakan hukum yang jelas dalam kasus Kanjuruhan.

“Kami ingin teman-teman (supporter) memboikot pertandingan liga, karena kasus Kanjuruhan belum selesai. Kami ingin masalah ini selesai sampai ke akar-akarnya. Jadi ada penegakan supremasi hukum harus jelas,” tegasnya.

Dia juga meminta PSSI bertanggung jawab atas kematian ratusan nyawa di stadion Kanjuruhan Malang, karena mereka adalah penanggung jawab utama. PSSI sendiri terlihat mencari keuntungan dalam laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya.

“Siapa yang bertanggung jawab di sini, yang paling bertanggung jawab adalah PSSI,” ungkapnya.

“Hingga hari ini pun kita tahu PSSI diduga selalu mementingkan masalah uang, buktinya dari sisi kualitas pertandingan kita masih buruk,” imbuhnya.

Ia mengajak seluruh suporter klub atau pecinta sepak bola tanah air bersatu menuntut ketegasan dan keadilan dalam kasus Kanjuruhan Malang. Dan melakukan gerakan revolusi PSSI secara menyeluruh, karena dalam kasus ini PSSI sepertinya lepas tangan.

“Ini masalah kemanusiaan dan supremasi hukum. Maka harus ada gerakan suporter untuk merevolusi PSSI,” katanya.

Terkait penetapan tersangka pada tragedi Kanjuruhan Malang, menurut dia sangat janggal. Karena selaku pihak yang bertanggung jawab penuh tak satupun yang menjadi tersangka.

“Makanya ini aneh, kok seolah-olah dibiarkan, sedangkan sepak bola ini adalah hiburan rakyat yang murah, sekarang kita di sini sebagai suporter tapi masalah keamanan diabaikan sampai kepada titik masalah hukumnya pun sampai saat ini belum jelas,” terangnya.

Atas dasar itu, Hagi kembali menegaskan agar aparat penegak hukum harus berani menegakkan keadilan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kasus Kanjuruhan Malang. Termasuk pihak PSSI sendiri selaku penanggung jawab utama.

“Liga harus dihentikan sementara sampai pengusutan kasus Kanjuruhan selesai,” ucapnya.
(nas)

Exit mobile version