INDOPOS.CO.ID – Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Arya Sinulingga merespons, soal peluang Indonesia bisa menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Hal itu belum dipikirkan, karena saat ini, PSSI masih berupaya menghindari sanksi FIFA, menyusul pencopotan tuan rumah Piala Dunia U-20 di Tanah Air.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tengah melakukan lobi-lobi agar Indonesia terhindar dari sanksi. Karenanya, dia berada di Eropa untuk menghadiri undangan FIFA Council.
“Saat ini, fokus Ketua PSSI, Erick Thohir adalah supaya kita tidak di-banned FIFA. Kalau di-banned, maka semuanya bakal terhambat. Jadi, mari kita fokus mendukung bernegosiasi dengan FIFA,” ucap Arya dalam akun Instagram-nya @arya.m.sinulingga, Rabu (5/4/2023).
Dalam waktu berdekatan ini, Erick Thohir telah bertemu dua kali dengan petinggi FIFA. Tepatnya setelah keputusan FIFA menghapus Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20 2023 pada 30 Maret 2023.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyerahkan surat Presiden FIFA Gianni Infantino untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Sekaligus melaporkan hasil pertemuannya dengan Gianni.
“Membaca surat tersebut, presiden menginstruksikan saya dua hal. Satu, segera membuat peta biru transformasi sepakbola Indonesia. Presiden menekankan ini harus segera selesai dan harus segera diberikan kepada FIFA,” kata Erick usai bertemu dengan Presiden Jokowi.
Kedua, Jokowi meminta Erick terus menjalin komunikasi dengan FIFA agar Indonesia tetap menjadi bagian dari keluarga besar FIFA. Harapannya tidak ingin Indonesia dikucilkan dari peta sepakbola dunia.
Ia masih berusaha keras memastikan transformasi sepakbola Indonesia terjadi, bukan wacana. Juga akan bekerja keras kembali bernegoisasi kepada FIFA menghindari sanksi yang bisa terjadi.
“Karena dari FIFA sendiri tentu mengharapkan hal ini tidak terjadi, tapi kalau dilihat dari suratnya jelas bahwa FIFA mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia,” imbuh Erick.(dan)