Hari Pertama Kopi Good Day DBL Camp 2024: Tes Fisik dan Beep Test Jadi ‘Siksaan’ Perdana bagi Campers

Good-Day-DBL

INDOPOS.CO.ID – Hari pertama Kopi Good Day DBL Camp 2024 diwarnai oleh semangat dan antusias para campers untuk menjalani latihan fisik yang menantang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta harus melewati tes fisik pada hari pertama pemusatan latihan atau kamp basket terbesar dan terbaik di Indonesia ini.

Salah satu sorotan dari tes fisik tersebut adalah beep test. Meskipun tidak ada rekor yang terpecahkan dalam beep test di Kopi Good Day DBL Camp 2024, namun M Rendy Saputra dari SMAN 7 Banjarmasin tetap mempertahankan posisinya sebagai pemegang rekor tertinggi dengan 132 putaran. Sementara itu, Monica Ignacia dari SMA Warga Surakarta memuncaki kategori putri dengan 90 putaran.

Meskipun Rendy tidak berhasil melampaui rekor pribadinya kali ini, namun prestasinya tetap mengesankan. “Sebenarnya saya merasa sedikit kecewa. Saya berharap bisa melebihi atau setidaknya menyamai pencapaian tahun lalu. Tapi ternyata tidak bisa,” ungkap Rendy.

Rendy mengakui bahwa kurangnya latihan sebelum DBL Camp memengaruhi performanya dalam beep test. Hal ini disebabkan karena Rendy saat ini tidak tergabung dalam klub basket dan hanya melakukan latihan lari dan gym secara individu.

Namun, Rendy tetap merasa bangga dengan prestasinya yang tetap menjadi yang tertinggi dalam 8 tahun terakhir. Di sisi lain, Monica Ignacia yang berhasil mencatatkan 90 putaran dalam beep test mengaku tidak berniat untuk mencetak angka tertinggi. “Aku cuma jalani aja, sih,” ujarnya.

Meskipun lelah karena latihan fisik yang intens, Monica merasa bangga dengan prestasinya yang menunjukkan bahwa ia mampu tampil prima untuk urusan fisik.

Seluruh campers, yang terdiri dari 110 putra dan 110 putri melahap seluruh tantangan fisik dan drill pada hari pertama. Tak terkecuali 10 campers dari Seri Sulawesi Utara yang sempat terhambat perjalanannya menuju Jakarta karena imbas penutupan bandara udara Sam Ratulangi Manado akibat erupsi Gunung Ruang. Mereka tetap antusias, meski sebenarnya mereka dalam kondisi kelelahan setelah menjalani perjalanan untuk sampai ke Jakarta tidaklah mudah. Dengan harus menempuh rute darat sejauh 946 kilometer dari Manado ke Palu, sebelum akhirnya menempuh tiga penerbangan secara maraton menuju Jakarta. Perjalanan mereka benar-benar menguras tenaga. Dua hari penuh dibutuhkan untuk menyelesaikan perjalanan tersebut sebelum akhirnya tiba di tempat acara, Jakarta, pada hari Selasa pukul setengah tiga pagi.

Julio Pasla, salah satu peserta asal Manado, mengungkapkan, “Kami seharusnya terbang pada pukul tujuh malam. Kami berharap tiba di hotel sekitar pukul 11 malam. Tapi, kami malah sampai di tempat penginapan pada pukul setengah tiga subuh.”

Meskipun begitu, peserta dari Manado tidak menunjukkan rasa lelah. Mereka menghadapinya dengan penuh ketabahan, sesekali melemparkan senyuman kepada peserta lainnya. “Bagaimana pun juga, kami sudah sampai ke sini, jadi kami harus memberikan yang terbaik, tidak peduli dengan kondisi kami,” ujar Rafaelino Bryan, peserta asal SMAN 1 Kawangkoan.

Buka Kopi Good Day DBL Camp 2024, Azrul Ananda: Mimpi Kalian Ada di Sini!

Founder sekaligus CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda berkesempatan membuka Kopi Good Day DBL Camp 2024 di GOR Soemantri, Selasa 23 April 2024. Hadir juga Patricia Yessi mewakili Kopi Good Day, serta Wakil Ketua Umum PP Perbasi George Fernando Dendeng dan Ketua Umum Pengprov Perbasi Jakarta Lexyndo Hakim.

Saat memulai berbicara di hadapan para campers -sebutan untuk para peserta DBL Camp- mata Azrul Ananda tiba-tiba nanar memandang jauh ke arah depan.

Di sana, di seberang jauh Azrul Ananda berdiri memberikan speech, duduk salah satu legenda basket Indonesia yang lahir dari kompetisi DBL. Dia adalah Arif Hidayat.

“Tahun ini DBL Camp digelar di tengah kompetisi DBL sudah berusia 20 tahun. Saat itu kalian semua belum lahir. Empat tahun kemudian (2008) kami pertama kali menggelar DBL Camp, dan di sana ada orang yang pertama kali merasakan masuk DBL Indonesia All-Star. Itu dia, Arif Hidayat,” kata Azrul menunjuk Arif Hidayat.

Kebetulan Arif Hidayat tahun ini dihadirkan sebagai salah satu coach. Ia mendampingi para pelatih dari World Basketball Association (WBA) Australia dan DBL Academy yang dihadirkan untuk melatih para campers di Kopi Good Day DBL Camp 2024.

Saat tergabung dalam skuad DBL Indonesia All-Star, Arif Hidayat belum berkesempatan ke Amerika Serikat. Saat itu program international training untuk skuad DBL Indonesia All-Star digelar di Australia.

“Jadi adik-adik kesempatan berada di sini gunakan sebaik mungkin. Kejarlah mimpi kalian di sini,” pesan Azrul pada para campers yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Aceh sampai Papua.

Di hadapan para jurnalis yang datang meliput pembukaan Kopi Good Day DBL Camp 2024, Azrul mengatakan sejak dilahirkan 20 tahun silam, DBL Indonesia telah melahirkan puluhan ribu student-athlete di seluruh Indonesia.

“Setiap tahun kami mengambil 300 student-athlete untuk dilatih di DBL Camp ini. Di sini kami memilih 12 pemain putra dan putri terbaik. Mereka itu nantinya akan diberangkatkan ke Amerika Serikat untuk belajar,” terang Azrul.

Menurut Azrul, bagi anak-anak SMA di Indonesia yang main basket, mimpi terbesar mereka adalah bisa berada di DBL Camp.

“Saya tentunya tahu anak-anak ini pasti memberikan apa yang mereka punya untuk menjadi yang terbaik. Mereka akan berkompetisi, melawan satu sama lain. Tidak semua bisa terpilih. Berkompetisi di sini ini nggak mudah. Kami akan melihat anak-anak yang benar-benar berusaha. Mereka yang sudah bekerja keras tentu akan kami berikan reward-nya,” ungkap Azrul.

DBL Indonesia sendiri sudah sejak 2010 berkerjasama dengan WBA yang dikomandani oleh legenda basket Australia, Andrew Vlahov untuk membuat DBL Camp.

“Kami sudah bersama-sama membuat ini selama 15 tahun. Hasilnya? Kita semua tahu sebagian besar dari timnas basket Indonesia merupakan alumni dari program ini (DBL Camp). Banyak medali emas Indonesia yang diraih oleh atlet yang dulunya alumni dari program ini,” terang Azrul.

Azrul menekankan saat ini di dunia basket sudah tidak ada lagi terobosan. Jadi, yang terpenting saat ini adalah konsistensi dan disiplin dalam menyelenggarakan program yang sudah baik.

“Yang kami lakukan adalah kami make sure anak-anak ini punya kesempatan yang sama. Yang penting konsistensi. Saya kira belum ada yang konsisten dalam menyelenggarakan kompetisi basket seperti DBL,” ucapnya.

Di DBL Camp, kesempatan untuk berkembang bukan hanya untuk student athlete. Tapi juga untuk para pelatih. “Bagi pelatih, kesempatan level internasionalnya ada di sini. Mereka bukan sekadar ikut kelas, tetapi juga test drive pemain-pemain ini,” kata Azrul.

Di DBL Camp, para pelatih memang nantinya mendapatkan kesempatan praktek melatih dengan berbagai kondisi dan tipe pemain. “Mereka dilatih, bisa nggak menggunakan set up place seperti ini. Jadi bukan hanya dapat pelajaran di kelas,” ujarnya.

Di balik konsistensi DBL Indonesia selama 20 tahun menggelar kompetisi basket pelajar, Azrul mengaku masih sedih karena belum hadir di semua provinsi. Saat ini kompetisi DBL digelar di 30 kota, namun memang belum mencakup seluruh provinsi di Indonesia.

“Seandainya kemarin tidak ada pandemi mungkin sekarang sudah (hadir di semua provinsi), tapi karena pandemi kami harus menata ulang lagi,” ujarnya.

Azrul mencontohkan, saat ini kompetisi DBL belum bisa hadir di Gorontalo. “Kadang bukan karena kami nggak mau ke sana, tetapi ada daerah yang ada gedung basketnya belum ada. Malah pernah kami hadir di daerah itu belum ada Perbasi-nya,” ujarnya. Ia mencontohkan saat pertama kali hadir di Kupang, Nusa Tenggar Timur, ketika itu Perbasinya belum punya kompetisi.

Sementara itu, Andrew Vlahov mengakui konsistensi DBL Indonesia memang tak diragukan lagi. Terbukti 15 tahun bekerjasama dengan WBA bukan waktu yang singkat.

“Saya rasa Azrul lewat DBL telah menguatkan basket di dalam negeri. Kami sebagai bagian dari DBL Camp tentu bangga ketika banyak pemain dari sini kemudian menjadi tulang punggung timnas,” kata Vlahov.

Menurut Vlahov, program-program yang disusun WBA memang di-setting untuk membawa anak-anak sukses membangun juara di masa depan. (ibs)

Exit mobile version