INDOPOS.CO.ID – Naturalisasi itu wajar dan tak menyalahi aturan FIFA. Hampir semua negara Eropa menggunakan jasa pemain naturalisasi seperti Italia, Jerman, Prancis dan Inggris.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kepada indoposco.co.id, Minggu (15/9/2024).
Untuk itu, menurutnya, masyarakat harus mendukung Timnas Indonesia, agar bisa berlaga di piala dunia dan tidak mempersoalkan naturalisasi.
“Masih ingat Prancis juara dunia 1998 saat itu memakai 17 pemain naturalisasi,” ungkapnya.
“Maroko lolos semifinal piala dunia memakai 14 pemain naturalisasi yang lahir di Eropa,” imbuhnya.
Berdasarkan risetnya, di Asia tenggara Malaysia dengan jumlah terbanyak ada 14 pemain naturalisasi. Australia memakai 12 naturalisasi.
“Malaysia dan Australia yang memakai naturalisasi bukan berdarah dua negara ini,” ujarnya
Sementara, lanjut dia, pemain naturalisasi di Indonesia notabene orang tuanya dan kakek-nenek asli Indonesia. Sebut saja Thom Haye neneknya dari Sulawesi Utara, Jordy Amat dari Siau, Sulut Shayne Pattinama ayahnya dari Ambon, Maluku.
“Calvin Verdonk ayahnya lahir di Meulaboh Aceh, bahkan Jay Idzes kakeknya lahir di Semarang,” terangnya.
Ia menilai, mereka yang mengkritik soal naturalisasi adalah salah kaprah dan salah alamat. Sebab, menurutnya, jika Indonesia tak memakai pemain diaspora seperti dua pemain baru akan bergabung Mees Hilgers asli Manado dan Eliano Reijnder berdarah Maluku, maka akan sulit bersaing di Asia.
“Di Asean kita akan babak-belur dan keok terus sama Thailand, Vietnam, Malaysia dan Filipina,” ucapnya.
Sebelumnya, Mantan Dubes Indonesia, Peter Gontha menjadi bahan pergunjingan warganet setelah mengritik pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
Ada 8 poin terkait ulasannya mengenai keberadaan pemain naturalisasi di tubuh Timnas Indonesia yang diunggah di akun Instagramnya.
Peter Gontha salah satunya menyentil soal adanya misi terselubung dari para pemain keturunan tersebut. (nas)