INDOPOS.CO.ID – Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan menganggapcandaan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengenai pemilihan ‘Amin berarti bid’ah’ tidak memiliki substansi politik.
“Hal-hal seperti itu tak perlu kita tanggapi, kita senyumin saja,” katanya, Sabtu (16/9/2023).
Anies hanya melihat pernyataan Menag sebagai penggunaan kebebasan berbicara, sesuai dengan prinsip demokrasi yang dianut oleh Indonesia.
“Demokrasi memungkinkan kebebasan berbicara bagi siapa pun. Ini adalah aspek dari pilihan politik, di mana setiap individu memiliki hak untuk memilih,” ujarnya.
Sebelumnya, Yaqut pernah mengeluarkan candaan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau ‘Amin’ dianggap sebagai perbuatan bid’ah.
Pernyataan tersebut disampaikan Yaqut saat berpidato dalam acara Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Surabaya pada Rabu, 13 September 2023.
“Kalau ada yang masih memilih ‘Amin’, itu bid’ah,” kata Yaqut dengan nada bercanda.
Selanjutnya, Yaqut menyatakan ia tidak akan memilih pasangan ‘Amin’ dalam Pemilihan Presiden 2024.
“Jangan-jangan karena ada pasangan presiden dengan singkatan ‘Amin’ Karena saya tidak akan memilih itu. Ini jelas,” ujarnya.
Sebagai informasi, Bid’ah adalah tindakan yang tidak mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi dari ajaran Alquran dan Hadits. (fer)