Pengamat: Jokowi Tidak Bisa Otak-atik Partai Golkar

Pengamat: Jokowi Tidak Bisa Otak-atik Partai Golkar - jokowi airlangga - www.indopos.co.id

Ketum Golkar Airlangga Hartarto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri puncak HUT ke-59 Golkar di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: Instagram/@golkar.indonesia

INDOPOS.CO.ID – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mudah mengutik-utik Partai Golkar menyusul berhembusnya isu bakal bergabung dan menduduki kursi tertinggi partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sebab, Golkar merupakan salah satu partai tua dan telah melawati sejumlah pemerintahan sejak kemerdekaan Indonesia. Tentu berbeda dengan partai yang muncul baru-baru ini, bisa saja goyah.

“PSI bisa diotak-atik Jokowi, karena memang partainya Jokowi. Kalau Golkar bukan partainya Jokowi. kalau Golkar partai milik kader Golkar itu sendiri,” kata Ujang melalui gawai, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Menurutnya, jika Jokowi tiba-tiba langsung mengisi jabatan penting partai Golkar bakal merusak kaderisasi. Karenanya, dia harus menahan diri hal yang diisukan tersebut.

“Kalau masuk, mestinya jadi anggota biasa. Kan seperti itu, jadi kader Golkar, tidak memaksakan jadi Ketua Umum (Golkar),” ujar Ujang.

Sejauh ini, terdapat sejumlah nama masuk bursa Ketua Umum Golkar. Di antaranya Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung. “Yang kuat ada lima nama,” tutur Ujang.

Berdasarkan aturan dalam AD/ART, orang-orang yang maju menjadi calon Ketum Partai Golkar harus memiliki pengalaman minimal 5 tahun sebagai pengurus.

Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, sesuai jadwal akan digelar digelar dalam Musywarah Nasional (Munas) pada Desember 2024. Sebagian pihak menginginkan Golkar berganti ketua umum. (dan)

Exit mobile version