INDOPOS.CO.ID – Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengatakan, dukungan massa terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak akan berkurang pada Pilgub Jakarta 2024, sekalipun jika jadi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Bahkan pemilih Anies ketika Pilpres pada Februari 2024 tidak akan meninggalkannya. Meski dia sudah tidak bersama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Hasil survei, 95 persen pemilih PKS akan tetap memilih Anies untuk Pilgub Jakarta,” kata Ginting melalui gawai, Jakarta, Sabtu (25/8/2024).
Menurutnya, barisan massa yang menyukai partai politik berbasis Islam itu dibayangi kegalauan. Sebab, satu sisi harus mengikuti perintah pimpinan parpol, sementara sisi lain masih ada keinginan mendukung Anies.
“Pendukung fanatik PKS akan terbelah. Antara mengikuti perintah partai dan hati nuraninya,” ujar Ginting.
Namun, dalam kepengrusan PKS dinilainya masih solid untuk bertahan dengan partai politik gabungan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Alasannya bisa saja mempertimbangkan kursi menteri pada pemerintahan mendatang.
“Tampaknya tidak (balik badan). Hati mereka ke Anies. Tapi apa daya, mereka ingin mencicipi kue kekuasaan di kabinet, setelah 10 tahun puasa tidak ikut kabinet,” nilainya.
Anies Baswedan baru saja menyambangi kantor DPD PDIP Jakarta sore tadi. Itu sebuah upaya komunikasi politik yang dibangun kedua belah pihak.
“Menyamakan frekuensi politik dalam menghadapi Pilkada Jakarta 2024. Tentu ini sebuah langkah awal, karena DPD PDIP Jakarta mengajakukan sejumlah nama eksternal di luar partai, yang satu di antaranya ada nama Anies Baswedan,” tutur Ginting.
Menurut Anies, kunjungan ke kantor PDIP Jakarta membahas banyak hal. Mulai keberpihakan terhadap rakyat kecil, menyinggung kemerosotan demokrasi hingga mengapresiasi konsistensi PDIP.
Sementara kepastian maju Pilkada Jakarta 2024 masih menanti ketetapan dari DPP PDIP. “Jadi hal-hal yang menyangkut pilkada tentu kita obrolkan, tapi kita semua menunggu apa yang menjadi keputusan,” jelas Anies dterpisah di Jakarta sore tadi.
“Jadi tadi sama sekali kita tidak menyinggung soal keputusan, langkah dan lain-lain karena semuanya di luar kewenangan kita,” sambungnya. (dan)