INDOPOS.CO.ID – Komisi IV DPR RI menerima kunjungan resmi dari delegasi Komisi Lingkungan Hidup dan Pertanian Parlemen Swedia. Kunjungan ini merupakan balasan atas kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Stockholm beberapa bulan lalu.
Kunjungan ini disambut dengan hangat oleh Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono serta anggota Komisi IV lainnya.
Dalam pertemuan tersebut dilakukan diskusi terbuka dan produktif mengenai berbagai isu penting yang dihadapi kedua negara, terutama dalam konteks mitigasi perubahan iklim dan transisi energi.
Budisatrio Djiwandono menyatakan bahwa pertemuan ini memberikan kesempatan untuk mengutarakan komitmen-komitmen Indonesia terkait program-program mitigasi perubahan iklim yang telah dilaksanakan, serta tantangan-tantangan yang masih harus dihadapi.
“Diskusi terbuka mengenai dampak dan mitigasi perubahan iklim serta juga menjelaskan beberapa tantangan ke depan seperti energi transisi dimana Indonesia masih sebagian besar energinya masih dari fossil fuels. Ke depan dengan program-program yang ada sekarang energi transisi menuju energi hijau yang terbarukan ini kita harapkan bisa terealisasi. Tapi tentu kita tadi menjelaskan juga perlu diperhatikan keseimbangan antara kebutuhan energi ini ke depan dan juga daya masyarakat, kemampuan masyarakat di Indonesia” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra itu dalam pertemuan itu di Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Selain itu, diskusi mencakup mengenai tantangan dalam sektor kehutanan dan isu-isu terkait seperti kelapa sawit, yang sering menjadi sorotan pasar di negara-negara Eropa. Ia menegaskan bahwa penting untuk mengatasi isu-isu ini secara berkelanjutan sambil memperhatikan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Adapun juga pembicaraan mengenai kesamaan tantangan lingkungan yang dihadapi oleh negara-negara maju dan berkembang yakni mengenai mitigasi perubahan iklim dan pengelolaan sampah terutama limbah plastik.
Untuk itu, pertemuan ini diharapkan kedepannya dapat membuka peluang untuk dapat memperkuat hubungan dan kolaborasi antara Indonesia dan Swedia dalam menghadapi tantangan lingkungan global, serta mendorong pencapaian tujuan keberlanjutan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Masalah lingkungan hidup, sampah itu juga masih terasa di negara-negara maju dan tidak menutup kemungkinan kita nanti kalau ada kerja sama – kerja sama bilateral antara kedua negara ke depan, apakah itu untuk memitigasi perubahan iklim atau untuk perisetan teknologi ataupun kerja sama B2B yang mungkin saja terjadi antara perusahaan-perusahaan Indonesia dengan perusahaan Swedia,” ujar Legislator dapil Kalimantan Timur I itu. (dil)